Mengenal Impact Investing melalui Microfinance Marketplace Fintech Amartha

September 27, 2022

 


Seiring dengan perkembangan dunia digital saat ini, banyak sekali bermunculan perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan teknologi untuk mempermudah aktivitas kita. Contohnya, ada perusahaan e commerce dan perusahaan financial technology

Kalau E commerce itu berfokus pada transaksi jual beli online yang bisa kita akses mudah melalui smartphone, sedangkan Financial Technology (FinTech) merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat. Artinya yang sebelumnya harus dengan bertemu dan bertatap muka serta mebawa uang tunai untuk melakukan pembayaran, kini cukup dilakukan secara online saja dalam hitungan detik. Sehingga membuat semuanya lebih cepat.

Di Indonesia, ada beberapa jenis Financial Technology yang berkembang yaitu :

1. Crowdfunding

Jenis fintech yang mekanisme kerjanya dengan melakukan penggalangan dana di masyarakat atau berdonasi untuk suatu inisiatif atau program sosial tertentu. Contohnya penggalangan dana untuk membantu biaya pengobatan anak sakit bagi keluarga tidak mampu seperti KitaBisacom

2. Microfinancing

merupakan pendanaan bagi usaha skala mikro yang memiliki keterbatasan akses pendanaan pada lembaga formal seperti bank. Microfinancing berusaha menjembatani dengan cara menyalurkan modal usaha secara langsung dari lender kepada borrower. Contoh fintechnya adalah Amartha.

3. P2P Lending Service

Lebih dikenal dengan fintech untuk peminjaman uang yang gunanya membantu masyarakat yang membutuhkan akses keuangan untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang cepat tanpa proses yang berbelit-belit seperti proses peminjaman pada bank.

4. Market Comparison

Fintech ini mempunyai fungsi untuk membandingkan macam-macam produk keuangan dari berbagai  jenis penyedia jasa keuangan. Gunanya membantu masyarakat agar dapat memilih beberapa investasi untuk masa depan.

5. Digital Payment Sytem

Fintech yang bergerak di bidang penyediaan layanan berupa pembayaran semua tagihan seperti pulsa, pascabayar, kartu kredit, listrik dan layanan lainnya. Fintech ini sangat berguna khususnya bagi masyarakat yang tidak memiliki akses untuk ke bank.

Dari kelima jenis Fintech diatas. Kebetulan sekali aku menghadiri acara gathering bersama Amartha. Seperti sudah kita tahu Amartha merupakan salah satu Financial Technology di bidang Microfinance Marketplace Lending. Untuk lebih jelasnya, kita bahas dulu yuk, apa sih Microfinance Marketplace itu.

Microfinance Marketplace Fintech 

Anisa Aprilia CPF 


Menurut Mba Anisa Aprilia CFP (Certified Financial Planner) Microfinance Lending merupakan pendanaan bagi usaha skala mikro yang memiliki keterbatasan akses pendanaan pada lembaga formal seperti bank.

Microfinance berusaha menjembatani dengan cara menyalurkan modal usaha secara langsung dari lender/investor kepada borrower dengan tujuan bukan semata-mata hanya mencari keuntungan tetapi memberikan dampak positif masyarakat dan lingkungan.

Pendanaan untuk UMKM ini dapat dilakukan pada Microfinance Marketplace.

Tips Memilih Microfinance Marketplace

Untuk memilih menjadi investor/lender di Microfinance Marketplace, tentunya harus cermat. Begitupun saat menjadi peminjam/borrower. 

Berikut tips memilih microfinance marketplace yang tepat untuk investor/pendana dan peminjam/borrower :


Nah, kalau sudah mengerti tentang tips memilih microfinance marketplace yang tepat. Aku akan bahas tentang satu microfinance marketplace yang sudah berdiri selama 12 tahun loh di Indonesia. Yuk simak!

Amartha MicroFinance Marketplace Fintech

Shiva Vinneza - PR Manager Amartha


Amartha Microfinance Marketplace Fintech berdiri sejak tahun 2010 sebagai microfinance yang memiliki misi menghubungkan pelaku usaha mikro dengan pemodal secara online. Awal mula berdirinya Amartha ini dari banyaknya pengusaha mikro yang sulit mendapatkan modal usaha akibat keterbatasan jaminan, fluktuasi pendapatan, dan ketiadaan sejarah kredit. Namun, dengan teknologi yang tepat dan semangat gotong  royong, Amartha percaya dapat menjadi penerima pinjaman yang berkualitas. Di sisi lain, berinvestasi di Amartha dalam usaha mikro terbukti menciptakan dampak sosial juga.

Dalam sesi persentasi dengan Mba Shiva Vinneza selaku PR Manager Amartha, Amartha ini diperuntukkan untuk para perempuan yang memiliki usaha berskala mikro dan berada di pedesaan. 

Perbedaan Amartha dengan pinjaman online lain adalah Amartha meminjamkan uang/dana untuk keperluan usaha sedangkan pinjol kebanyakan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif, amartha memberikan program mentoring dan training yang dilakukan oleh tenaga lapangan kepada para mitra amartha, dan amartha menyediakan akses keuangan digital sekaligus edukasi literasi keuangan digital bagi para mitra.

Impact Investing/Pendanaan Berdampak dari Amartha

Selain bertujuan untuk membantu para pengusaha berskala mikro untuk bangkit melalui usahanya. Amartha juga memiliki tujuan lain, yaitu pendanaan berdampak (Impact Investing) yang berkelanjutanBerikut beberapa impact investing dari amartha secara ekonomi dan sosial bagi para mitra maupun para lender.

Dampak Ekonomi Impact Investing
Dampak Ekonomi

Dampak sosial impact investing
Dampak Sosial


Mekanisme Pendanaan di Amartha

Pasti pada penasaran dong, darimana sih dana yang diperoleh amartha untuk disalurkan kepada para peminjam? jawabannya adalah dari kita yang ingin jadi pendana. Iya, siapapun bisa menjadi pendana. Menurut laporan akuntablitas sosial Amartha di tahun 2019, pendana ini banyaknya dari kalangan milenial loh yaitu sekitar 68%.

Selain bisa ikut andil dalam membantu para pengusaha untuk mengembangkan bisnisnya, kita sebagai pendana pun mendapatkan keuntungan dari uang yang kita investasikan. 
  • Pendana berpeluang mendapatkan imbal hasil mencapai 15% flat per tahun 
  • Imbal hasil akan dibayarkan secara mingguan 
  • Adanya machine learning untuk mengukur credit scoring dari peminjam yang kita pilih
Artinya, gak cuma jadi pendana aja, kita juga bisa memilih siapa calon debitur yang akan kita danai, melalui aplikasi amartha yang bisa di download melalui smartphone. Bisa dilihat disini ya tutorialnya :

Menu Marketplace/rincian peminjam yang bisa dipilih




Menu Portfolio dan Impact Investing



Menu aktivity untuk monitor dana kita


Mudah sekali ya ternyata memonitor dana yang kita investasikan di amartha. Terlebih amartha juga sudah terdaftar di OJK. Nah, kira-kira kamu tertarik untuk jadi pendana di Amartha? Boleh loh buka informasi lebih jelasnya melalui web amartha di www.amartha.com/id_ID

#AyoModalinUMKM
#100RibuSejutaPeluang 
#MenjadiAmartha
#Amartha
#PerempuanTangguh

***


Sumber :
https://www.amartha.com/id_ID
https://www.bi.go.id/id/edukasi/Pages/mengenal-Financial-Teknologi
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/

You Might Also Like

38 Comments

  1. Kalau ada mentoring dan training pasti lebih terarah ya mak, memang kalau pinjol itu banyaknya yang untuk konsumtif dibanding untuk mengembangkan usaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali mba, kitanya juga lebih fokus misahin uang modal sama uang laba ya. Jadi gak kecampur2

      Delete
  2. Ini menarik juga, kita bisa memilih debitur mana nih yang akan menerima kucuran dana dari kita. Dana yang kita investasikan bisa memberikan imbalan yg lumayan plus memberdayakan mereka yang punya usaha. Mesti mulai belajar2 nih mengenai investasi ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali mak, bisa sekalian memonitor debiturnya juga. Dan gak perlu khawatir dananya gak balik, karna ada prinsip gotong royong tadi

      Delete
  3. thank you untuk pencerahannya mba.. Mjadi tau lebih banyak tentang impact investing ini. Bisa jadi pilihan untuk banyak orang ya

    ReplyDelete
  4. Betul banget.
    Di saat menjadi pengusaha, mindset kita kudu berpikir berani mengambil langkah taktis dengan bertanggungjawab terhadap resiko yang terjadi. Dengan adanya bantuan pendanaan usaha yang diberikan oleh Amartha, maka yang diharapkan usaha semakin maju dan bisa berkembang dengan baik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah betul mba, apalagi dihadapkan dengan kondisi pandemi memilih bertahan ato malah tergerus ya

      Delete
    2. Saat menjadi pembisnis memang modal adalah hal yg utama yah kak, aplgi saat di tengah perjalanan kehabisan modal

      Delete
  5. Saya baru tahu tentang microfinance ini mbak, Kalau P2P Lending sudah 2 tahun ini saya investasi di salah satu platform. Jadi kalau microfinance ini sasaran pendanaan adalah pelaku UMKM ya. Bisa juga nih dipertimbangkan untuk investasi, sekaligus membantu pelaku usaha supaya usahanya makin maju.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali sasarannya pelaku UMKM, dan amartha ini fokusnya pada umkm perempuan

      Delete
  6. Ahh, cara kerjanya mirip P2P lending ya mbak. tapi beda sasaran aja ya. I see nih. Mau juga sih kalau mau investasi untuk pendanaan UMKM supaya bisnis jadi lebih berkembang bahkan maju dengan adanya Microfinance Marketplace Fintech seperti Amartha ini,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang termasuk kategori P2P lending juga mba, hanya saja yg jadi subjeknya berbeda

      Delete
  7. Bagus ya ada Amartha ini untuk para perempuan yang memiliki usaha berskala mikro dan berada di pedesaan.

    Yang jelas memberikan perbedaan Amartha ada program mentoring dan training yang dilakukan oleh tenaga lapangan kepada para mitra amartha, dan amartha menyediakan akses keuangan digital sekaligus edukasi literasi keuangan digital bagi para mitra.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya betul, agar para mitra di pedesaan pun melek akan literasi keuangan

      Delete
  8. Investasi jadi salah satu cara mengelola keuangan ya mbak
    Apalagi kalau memang sudah terdaftar OJK
    Jadi aman deh

    ReplyDelete
  9. Melalui Amartha masyarakat bisa pilih mau jadi investor atau borrower sesuai dengan kebutuhan. Yang pasti harus cermat, ya. Ternyata dampaknya sangat positif, ya, baik secara sosial maupun ekonomi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asal borrowernya khusus perempuan dan di pedesaan ya

      Delete
  10. Wah, ini bagus ya buat para perempuan yang memiliki usaha berskala mikro, agar bisa berkembang, sudah OJK pula. Jadi aman deh

    ReplyDelete
  11. Menarik nih jadi kalau di Amartha jika kita tidak meminjam uang, kita bisa meminjamkan uang. Gitu ya?
    Take and give jadinya ya ini apalagi sudah ada dalam pengawasan OJK. Jadi aman ya

    ReplyDelete
  12. Sudah lama juga ya Amartha MicroFinance Marketplace Fintech ini. Perusahaan yang butuh pendanaan bisa mendapatkan dana dengan cara mudah dan praktis dengan Amartha MicroFinance Marketplace Fintech

    ReplyDelete
  13. menarik microfinance ini ya, jadi kita bisa ikut andil dalam mensejahterakan masyarakat yang memiliki usaha micro yaa. cara investasinya juga mudah dan terkontrol yaa.

    ReplyDelete
  14. Bikin tertarik ini kalau imbal baliknya flat gak ngaruh sama inflasi berati ya..

    Udah mulai ngulik coba2 invest aku mba di bidang ini cuma belum yag nemu yg tepat... Kayaknya ini bisa direkomendasi y

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau gak ngaruh saat inflasi jadi pengen krn skrg inflasi katanya lagi melonjat apalagi prediksi tahun depannya

      Delete
  15. Kalau untuk investasi, terus terang sampe sekarang masih berusaha untuk belajar lebih banyak tentang instrumen-instrumennya. Kalau untuk UMKM, saya lebih ke arah pengen bantu modalin aja dulu dan nggak berharap terlalu banyak mengenai return-nya.

    ReplyDelete
  16. Mayan lega ada alternatif pinjaman selain pinjol. Soalnya pinjol banyak yg ilegal dan bunganya mencekik. Hiks. Untung ada Amartha ya

    ReplyDelete
  17. Senengnya denger ada yang ngemodalin ibuk2 di pedesaan. Soalnya banyak potensi tapi susah cari modal. Mau maju ya gimana, untung ada Amartha.

    ReplyDelete
  18. Amartha microfintech ini bidik dua sekaigus ya. Perempuan dan pedesaan. Kalau gini optimis sih, para perempuan di desa makin berdaya karena diberi kesempatan.

    ReplyDelete
  19. Halo mba. Paling familiar itu yang p2p lending service ya mba. Kalau yang lainnya, auk kurang ngeh. Baca ini jadi nambah wawasan juga. Btw peluang imbal hasilnya 15 persen oke banget

    ReplyDelete
  20. Sistem investasi yg cukup menarik
    Karena sekaligus bisa memberikan pelayanan keuangan berbasis digital bagi para UMKM 
    Memberikan jesempatan utk lebih berdaya perempuan dan masyarakat di pedesaan

    ReplyDelete
  21. wah asik banget ya imbal hasil dibayarkan mingguan ini cepat banget berarti ya balik modal atau keuntungannya, jadi penasaran jenis investasi ini jarang-jarang ada

    ReplyDelete
  22. Jadi ini kita pun bisa jadi investor ya tanpa harus jadi sultan dulu alias banyak duit? Trus kalo untuk UMKM atau peminjamnya, ada bungakah mba? Berapa persen bunganya?

    ReplyDelete
  23. Fintech Amartha, termasuk fintech zaman sekarang gak hanya memberikan pinjaman yaa..
    Tapi dengan akad yang sama-sama bisa diuntungkan, bisa juga sebagai tempat berinvestasi dengan menjadi investor.

    ReplyDelete
  24. Wah jadi ini semacam investasi gaya baru ya. Bisa pilih sendiri debiturnya, keren deh. Ada minimum modal nya ga sih Mba? Penasaran hehehe.

    ReplyDelete
  25. Keren nih mbak kl dana yang kita investasikan bisa memberikan imbalan yg lumayan, terlebih jika bisa memberdayakan yang punya usaha. Saya jadi tertarik nih

    ReplyDelete
  26. Kesulitan utama orang bisnis kecil ya pasti mentok di modal ya mbak apalagi kalau udah mulai berjalan dan ternyata pesanan nambah itemnya

    ReplyDelete
  27. Selama ini aku kira Amartha itu masuk ke golongan P2P mba, ternyata microfonancing yaaa.

    Aku rutin membiayai beberapa pinjaman di P2P salah satu platform terkenal . Tapi bukan Amartha. Sbrnnya sempet tahu juga ttg Amartha ini. Tp blm ada ikutan membiayai aja. Blm Nemu peminjam yg klik 😁. Tapi sesekali aku cek kok di aplikasinya apa ada yg sesuai atau ga.

    Dari pengalamanku bbrp tahun investasi di P2P, pernah sih ngerasain gagal bayar, walo ga sering. Diganti asuransi juga walo cuma 80%. Tapi tetep aja nyesek Yaa 😂. Makanya aku memang hati2 banget kalo udh menyangkut pembiayaan pinjaman. Hrs cek segala macam background peminjam, ratio hutangnya dan data2 mereka yg lain. Rating pun aku lebih suka minimal B+ dengan asuransi. Apalagi di zaman begini yg sdg agak sulit, resiko gagal bayarnya tinggi. Jadi ga mau ngasal.

    ReplyDelete