Istilah Artificial Intelligence (AI) akhir-akhir ini semakin mencuat dan bahkan sudah banyak digunakan di berbagai penjuru dunia. Seiring berjalannya waktu teknologi AI ini banyak dimanfaatkan bahkan di kehidupan sehari-hari. Apa sebenarnya teknologi Artificial Intelligence ini?

Artificial Intelligence ini merupakan rancangan manusia dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga dapat melakukan suatu pekerjaan tertentu.

Kemampuan AI ini berasal dari kombinasi sistem algoritma dan teknik lainnya yang diprogram agar dapat mengambil keputusan, memahami bahasa dan melakukan berbagai tugas tanpa bantuan manusia.

Contoh AI yang sudah marak sekali digunakan saat ini adalah ChatGPT. Sejak dirilis akhir 2022, teknologi AI yang satu ini cukup menarik banyak perhatian manusia. Dimana kehadirannya mampu mempermudah berbagai macam kegiatan manusia, seperti pencarian informasi, mengumpulkan ide, bahkan dalam bidang pendidikan dapat digunakan untuk mencari referensi tugas akademik, yang terbaru teknologi AI ini dimanfaatkan juga untuk membantu UMKM berkembang melalui sarana pembiayaan.

Kegunaan Artificial Intelligence dalam Kehidupan Sehari-hari

Beberapa kegunaan Artificial Intellgence (AI) dalam kehidupan sehari-hari :

1. Asisten Virtual

Asisten Virtual ini paling banyak digunakan di kehidupan sehari-hari. Seperti Google Asisstant, Siri dan Alexa. Ketiga membantu mempermudah manusia hanya dengan fitur suara. 

2. Search Engine (Mesin Pencarian)

Dengan teknologi AI, kamu bisa mendapatkan hasil pencarian yang relevan dengan informasi yang kamu butuhkan. Dalam sekali melakukan pencarian, biasanya teknologi AI akan memberikan saran (suggestion) untuk topik yang relevan dengan yang kamu cari. Tentu saja hal ini dapat menghemat waktu pencarian.

3. Penggunaan Media Sosial

Contoh media sosial yang menggunakan teknologi AI adalah Facebook, Instagram dan Twitter. Untuk Facebook dan Instagram, teknologi AI dapat mengenali interest (ketertarikan) penggunanya. Sehingga konten yang ditawarkan pun akan sesuai dengan tipe pengguna flatform tersebut.

Sedangkan untuk Twitter, teknologi AI ini sudah dapat mendeteksi tweet dengan ujaran kebencian (hate speech) yang nantinya akan segera ditindaklanjuti oleh pihak twitter.

4. Penggunaan Aplikasi Streaming Film dan Musik

Siapa disini yang berlangganan Netflix, VIU, Disney+ Hotstar, Spotify, dan Apple Music?  sama halnya dengan media sosial. Aplikasi streaming musik dan film ini akan merekomendasi berbagai jenis musik dan film yang sesuai dengan interest penggunanya. 

5. Penggunaan Aplikasi Belanja Online dan Transportasi Online

Dua kegiatan ini sepertinya tidak luput dari kegiatan sehari-hari kita. Belanja bisa dari rumah, begitupun dengan penggunaan transportasi. Tidak perlu lagi jalan kedepan komplek, tapi sekarang motor dan mobil sudah bisa dipanggil ke depan rumah. Belanja pun tidak harus ke toko atau supermarket, semuanya bisa dengan mudah diantar ke depan rumah.

Mengetahui driver online yang mengirimkan barang kita pun sudah bisa di akses melalui smartphone. Durasi lama menunggu pun semua tercatat dengan sangat rinci. Semua ini mempermudah kita, ini salah satu teknologi AI. Sangat efisien menghemat waktu dan biaya. 

6. Penggunaan Aplikasi Perbankan

Dunia perbankan pun mulai melakukan transformasi, selain bisa mengurangi jumlah nasabah mengantre di Bank. Kehadiran Mobile Banking yang didukung oleh teknologi AI bisa mempermudah nasabah juga dalam melakukan transaksi perbankan. Tidak perlu lagi jauh mencari ATM, semua bisa dilakukan dirumah.

Tips Memanfaatkan Teknologi AI Untuk Pelaku UMKM

Untuk mendapatkan hasil yang baik, tentunya teknologi AI pun harus digunakan dengan tepat. Berikut beberapa tips memanfaatkan teknologi AI untuk pelaku UMKM 

1. Melakukan Identifikasi Potensi Pemanfaatan Teknologi AI untuk bisnis yang dijalankan

Pelaku UMKM tentunya harus mengetahui bisnis apa yang sedang dijalankan, dan sistem apa yang bisa menunjang untuk bisnisnya tersebut. Untuk itu diperlukan identifikasi potensi apa yang paling dibutuhkan dan teknologi AI seperti apa yang tepat.

2. Pastikan Teknologi AI sesuai dengan bisnis yang dijalankan

Jika sudah mendapatkan potensi yang bisa menjadi celah untuk dimanfaatkan teknologi AI, maka pastikan teknologi AI tersebut memang sesuai dengan bisnis yang dijalankan. Supaya bisnis pun semakin produktif dan efisien

3. Terapkan teknologi AI pada skala kecil dahulu

Gunakanlah teknologi AI pada skala kecil dulu untuk mengetes fungsi dan pasar. Contohnya bisa digunakan di platform media sosial guna mendukung penjualan.

4. Gunakan Teknologi AI untuk memperluas Market

Selain untuk membantu strategi pemasaran, memanfaatkan teknologi AI yang tepat untuk bisnis UMKM dapat mengidentifikasi pasar baru. Dari sinilah biasanya para pelaku usaha UMKM dapat menganalisis data pasar dan tren terbaru pada target pasar.

5. Melakukan Pengukuran Penggunaan Teknologi AI

Setelah menggunakan teknologi AI, maka lakukanlah evaluasi. Dengan cara melakukan pengukuran apakah manfaat dari teknologi AI ini sudah efektif atau belum terhadap bisnis yang dijalankan. Karena dalam setiap sistem pasti ada kelemahannya. Maka evaluasi dan pengukuran wajib dilakukan.

        Baca Juga : Mengenal Amartha MicroFinance Marketplace

Amartha MicroFinance Marketplace Mengenalkan Teknologi Ascore.ai

Selain kelima tips diatas, ada pula cara untuk mengembangkan UMKM melalui pembiayaan agar bisnis yang dijalankan pun semakin berkembang. Khusus bagi para pelaku UMKM perempuan yang mempunyai keterbatasan modal, namun ingin mengembangkan usahanya dan tetap produktif. Amartha hadir sebagai salah satu Microfinance Marketplace yang dapat membantu melakukan pembiayaan tersebut.

Di Amartha, para pelaku UMKM bisa mengajukan pinjaman modal kerja dengan cara berkelompok. Keuntungannya pun banyak sekali, karena selain pengajuan yang mudah, pencairan dananya pun cepat tanpa potongan administrasi dan ada layanan pendampingan berkala dari Amartha guna membantu para pelaku UMKM untuk membuat laporan keuangan yang tertata.

Bagaimana Proses Peminjaman Kredit di Amartha?

1. Dimulai dengan pembentukan kelompok antara 15-25 orang dengan domisili yang berdekatan

2. Mendaftarkan profil usaha untuk selanjutnya dilakukan verifikasi. Setiap calon mitra Amartha akan mendapatkan skor kredit serta jumlah pinjaman modal usaha yang disetujui

3. Mitra dengan pinjaman yang disetujui akan menerima dana dan melakukan akad kredit dengan petugas Amartha

4. Selama masa peminjaman modal di Amartha, mitra akan mengikuti pertemuan kelompok mingguan yang akan di fasilitasi oleh Amartha

Kabar terbarunya, kini Amartha juga memanfaatkan teknologi AI untuk mengetahui credit scoring dari para calon mitra. Credit scoring ini adalah penilaian kredit mengenai kelayakan para calon mitra. Teknologi AI yang digunakan oleh Amartha bernama Ascore.ai. Dengan memanfaatkan teknologi machine learning, platform tersebut didesain untuk menyediakan solusi pengukuran profil risiko secara akurat dan holistik. 

Melalui teknologi ini, Amartha berharap dapat membuka peluang bagi berbagai sektor usaha untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih masif. Bagi pelaku usaha dan institusi, Ascore.ai ini menyediakan layanan verifikasi risiko, credit underwriting, advance credit analysis dan pengecekan kredit nasabah. Bagi pengguna individu juga dapat menggunakan layanan Ascore.ai ini untuk menghitung profil risiko dan simulasi skor kredit sebelum nantinya mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan.

Ternyata sangat memudahkan dan praktis sekali ya, bagi para pelaku usaha dan investor pun bisa melalukan simulasi kredit sendiri di aplikasi Credit Scoring ini.

Bagaimana tertarik untuk mencoba investasi di Amartha? atau tertarik bergabung menjadi kelompok peminjam modal usaha di Amartha? Untuk info lebih lanjut bisa dengan membuka website Amartha di www.amartha.com atau media sosial instagram di @amarthaid 

sumber :

Seiring dengan perkembangan dunia digital saat ini, banyak sekali bermunculan perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan teknologi untuk mempermudah aktivitas kita. Contohnya, ada perusahaan e commerce dan perusahaan financial technology. 

Kalau E commerce itu berfokus pada transaksi jual beli online yang bisa kita akses mudah melalui smartphone, sedangkan Financial Technology (FinTech) merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat. Artinya yang sebelumnya harus dengan bertemu dan bertatap muka serta mebawa uang tunai untuk melakukan pembayaran, kini cukup dilakukan secara online saja dalam hitungan detik. Sehingga membuat semuanya lebih cepat.

Di Indonesia, ada beberapa jenis Financial Technology yang berkembang yaitu :

1. Crowdfunding

Lebih dikenal dengan fintech untuk peminjaman uang yang gunanya membantu masyarakat yang membutuhkan akses keuangan untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang cepat tanpa proses yang berbelit-belit seperti proses peminjaman pada bank.

4. Market Comparison

Fintech ini mempunyai fungsi untuk membandingkan macam-macam produk keuangan dari berbagai  jenis penyedia jasa keuangan. Gunanya membantu masyarakat agar dapat memilih beberapa investasi untuk masa depan.

5. Digital Payment Sytem

Fintech yang bergerak di bidang penyediaan layanan berupa pembayaran semua tagihan seperti pulsa, pascabayar, kartu kredit, listrik dan layanan lainnya. Fintech ini sangat berguna khususnya bagi masyarakat yang tidak memiliki akses untuk ke bank.

Dari kelima jenis Fintech diatas. Kebetulan sekali aku menghadiri acara gathering bersama Amartha. Seperti sudah kita tahu Amartha merupakan salah satu Financial Technology di bidang Microfinance Marketplace Lending. Untuk lebih jelasnya, kita bahas dulu yuk, apa sih Microfinance Marketplace itu.

Microfinance Marketplace Fintech 

Anisa Aprilia CPF

Menurut Mba Anisa Aprilia CFP (Certified Financial Planner) Microfinance Lending merupakan pendanaan bagi usaha skala mikro yang memiliki keterbatasan akses pendanaan pada lembaga formal seperti bank.

Microfinance berusaha menjembatani dengan cara menyalurkan modal usaha secara langsung dari lender/investor kepada borrower dengan tujuan bukan semata-mata hanya mencari keuntungan tetapi memberikan dampak positif masyarakat dan lingkungan.

Pendanaan untuk UMKM ini dapat dilakukan pada Microfinance Marketplace.

Tips Memilih Microfinance Marketplace

Untuk memilih menjadi investor/lender di Microfinance Marketplace, tentunya harus cermat. Begitupun saat menjadi peminjam/borrower. 

Berikut tips memilih microfinance marketplace yang tepat untuk investor/pendana dan peminjam/borrower :

Nah, kalau sudah mengerti tentang tips memilih microfinance marketplace yang tepat. Aku akan bahas tentang satu microfinance marketplace yang sudah berdiri selama 12 tahun loh di Indonesia. Yuk simak!

Amartha MicroFinance Marketplace Fintech

Shiva Vinneza - PR Manager Amartha

Amartha Microfinance Marketplace Fintech berdiri sejak tahun 2010 sebagai microfinance yang memiliki misi menghubungkan pelaku usaha mikro dengan pemodal secara online. Awal mula berdirinya Amartha ini dari banyaknya pengusaha mikro yang sulit mendapatkan modal usaha akibat keterbatasan jaminan, fluktuasi pendapatan, dan ketiadaan sejarah kredit. Namun, dengan teknologi yang tepat dan semangat gotong  royong, Amartha percaya dapat menjadi penerima pinjaman yang berkualitas. Di sisi lain, berinvestasi di Amartha dalam usaha mikro terbukti menciptakan dampak sosial juga.

Dalam sesi persentasi dengan Mba Shiva Vinneza selaku PR Manager Amartha, Amartha ini diperuntukkan untuk para perempuan yang memiliki usaha berskala mikro dan berada di pedesaan. 

Perbedaan Amartha dengan pinjaman online lain adalah Amartha meminjamkan uang/dana untuk keperluan usaha sedangkan pinjol kebanyakan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif, amartha memberikan program mentoring dan training yang dilakukan oleh tenaga lapangan kepada para mitra amartha, dan amartha menyediakan akses keuangan digital sekaligus edukasi literasi keuangan digital bagi para mitra.

Impact Investing/Pendanaan Berdampak dari Amartha

Selain bertujuan untuk membantu para pengusaha berskala mikro untuk bangkit melalui usahanya. Amartha juga memiliki tujuan lain, yaitu pendanaan berdampak (Impact Investing) yang berkelanjutan. Berikut beberapa impact investing dari amartha secara ekonomi dan sosial bagi para mitra maupun para lender.

Dampak Ekonomi

Dampak Sosial

Mekanisme Pendanaan di Amartha

Pasti pada penasaran dong, darimana sih dana yang diperoleh amartha untuk disalurkan kepada para peminjam? jawabannya adalah dari kita yang ingin jadi pendana. Iya, siapapun bisa menjadi pendana. Menurut laporan akuntablitas sosial Amartha di tahun 2019, pendana ini banyaknya dari kalangan milenial loh yaitu sekitar 68%.

Selain bisa ikut andil dalam membantu para pengusaha untuk mengembangkan bisnisnya, kita sebagai pendana pun mendapatkan keuntungan dari uang yang kita investasikan. 

• Pendana berpeluang mendapatkan imbal hasil mencapai 15% flat per tahun 
• Imbal hasil akan dibayarkan secara mingguan 
• Adanya machine learning untuk mengukur credit scoring dari peminjam yang kita pilih

Artinya, gak cuma jadi pendana aja, kita juga bisa memilih siapa calon debitur yang akan kita danai, melalui aplikasi amartha yang bisa di download melalui smartphone. Bisa dilihat disini ya tutorialnya :

Menu Marketplace/rincian peminjam yang bisa dipilih

Menu Portfolio dan Impact Investing

Menu aktivity untuk monitor dana kita

Mudah sekali ya ternyata memonitor dana yang kita investasikan di amartha. Terlebih amartha juga sudah terdaftar di OJK. Nah, kira-kira kamu tertarik untuk jadi pendana di Amartha? Boleh loh buka informasi lebih jelasnya melalui web amartha di www.amartha.com/id_ID

#AyoModalinUMKM

#100RibuSejutaPeluang 

#MenjadiAmartha

#Amartha

#PerempuanTangguh

***

Sumber :

https://www.amartha.com/id_ID

https://www.bi.go.id/id/edukasi/Pages/mengenal-Financial-Teknologi

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/