Agus Akmaludin Penyelamat Anak Desa dari Putus Sekolah

November 01, 2024

Cara Menyelamatkan Anak Desa dari Putus Sekolah ala Pemuda Agus Akmaludin

Sumber : Instagram @agus.akmaludin

Ditengah gempuran gaya hidup glamour pemuda dan pemudi jaman sekarang. Ternyata masih ada sosok pemuda yang peduli akan keberlangsungan generasi selanjutnya dalam dunia pendidikan. Agus Akmaludin namanya. Pemuda yang menjadi pencetus sekolah gratis SMP Djuantika di Cicalengka Kabupaten Bandung.

Agus Akmaludin

Sumber : Instagram @agus.akmaludin

Pemuda asli Cicalengka Kabupaten Bandung ini semasa sekolah di perguruan tinggi termasuk pemuda yang cerdas dan dewasa. Saat kuliah pun, Agus mendapatkan penghargaan nilai tertinggi di fakultasnya. Seiring berjalannya waktu sampai akhirnya menikah. Agus masih sering berkonsultasi dengan dosen pembimbingnya. Dosennya tahu kalau Agus memiliki potensi dan kualitas yang berbeda dari yang lain. 

Sehingga akhirnya Agus terpikir untuk merintis sekolah gratis di Cicalengka. Ternyata tidak diduga kalau peminatnya banyak. Seiring berjalannya waktu, sekolahnya pun berkembang dan Agus sering diundang menjadi pembicara di banyak tempat. Agus memang memiliki jiwa pemimpin dan pelopor sedari muda maka tak heran jika sampai saat ini ia masih banyak mendapatkan penghargaan.

SMP Djuantika Penyelamat Anak Desa dari Putus Sekolah

Sumber : Instagram @djuantika_school

SMP Djuantika pertama kali didirikan pada tahun 2018. Berlokasi di Kp Ranca Belut RT 02 RW 01 Kabupaten Bandung. SMP Djuantika ini merupakan SMP swasta dibawah kepemimpinan seorang kepala sekolah bernama Agus Akmaludin dan operator bernama Ahmad Rifai.

Saat ini SMP Djuantika masih menjadi sekolah penyelamat anak-anak desa agar tidak putus sekolah di Cicalengka. Dengan kurikulum SMP 2013. SMP Djuantika berhasil mendapatkan akreditasi B dari BAN-S/M (Badan Akreditasi Nasional) Sekolah/Madrasah.

Djuantika sendiri berasal dari singkatan nama pahlawan yakni Ir H Djuanda dan Dewi Sartika. Meskipun jalanan menuju SMP Djuantika ini cukup menantang, tapi SMP ini menjadi SMP satu-satunya yang berada di lembah pegunungan Masigit Kareumbi, Krenceng hingga Serewen.

Bermula dari bangunan yang berupa saung di tanah seluas 7 tumbak atau 1400 m. Atapnya masih menggunakan terpal dan injuk. Siswa yang belajar pun hanya 10 orang. Namun setelah mendapatkan izin operasional, SMP Djuantika tidak lagi beralaskan injuk dan terpal. Kini sudah bertransformasi dengan bangunan permanen sebanyak dua ruangan kelas. Karena masih memiliki keterbatasan bangunan, tidak menjadi halangan Agus untuk berhenti berjuang. Siswa kelas 3 masuk di pagi hari. Sedangkan siswa kelas 1 dan 2 masuk di siang hari.

Untuk siswanya sendiri, Agus dan sembilan rekannya blusukan ke desa setempat dan mendapati fakta bahwa banyak anak lulusan SD yang tidak melanjutkan sekolah ke jenjang SMP karena terkendala biaya. Kebanyakan warga desa memang dari keluarga kurang mampu.

Alasan inilah yang menjadikan Agus yakin untuk membangun sekolah agar bisa menyelamatkan anak desa dari putus sekolah. Meskipun dengan fasilitas seadanya.

Sampai sekarang SMP Djuantika perlahan mulai memiliki sarana dan prasarana yang mendukung aktivitas belajar dan mengajar. Tidak hanya itu SMP Djuantika pun perlahan mencetak para juara. Seperti Lomba Hafiz Quran, Juara 1 Lomba Cipta Cerpen setingkat Kabupaten dan prestasi-prestasi lainnya.

Tetaplah bersemangat ya anak-anak. Karena belajar untuk bermanfaat.

Bahu Membahu Membangun Sekolah dengan Warga

Di tahun 2015, Agus dan rekan membuka donasi untuk membangun ruang kelas. Deddy Mizwar yang saat itu menjadi Wakil Gubernur turut serta dalam membantu iuran. Selain itu warga sekitar juga saling bahu membahu dalam mewujudkan ruangan kelas ini.

Akhirnya dana yang terkumpul cukup untuk membangun ruangan kelas dengan total dana yang terkumpul saat itu sekitar 50juta. Di tahun 2019, siswanya bertambah menjadi 113 siswa mulai dari kelas 1 sampai kelas 3. Pada saat itu biaya sekolah masih gratis, mulai dari biaya SPP, seragam, batik, rompi hingga buku semuanya berasal dari donatur perorangan, iuran warga dan tambahan dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) swasta. 

Warga setempat pun bersyukur dengan adanya sekolah SMP di desa mereka. Karena di wilayah desa tidak ada sekolah SMP sebelumnya. Mereka yang mampu harus menempuh jarak puluhan kilometer untuk sekolah SMP yang ada di Cicalengka 

Karya Berkelanjutan dari Sang Pemuda Agus Akmaludin

Sumber : Instagram @talakembara


Dengan background pendidikan di bidang Sejarah Peradaban Islam. Membuat Agus semakin tertarik terhadap dunia pendidikan. Dari sinilah jiwa sosialnya pun terdorong untuk mendirikan sekolah bernama SMP Djuantika atau yang saat ini dikenal dengan Djuantika School setara SMP. 

Agus juga banyak meraih penghargaan diantaranya Anugrah Prakarsa JABAR, Pemuda Pelopor hingga Sabilulungan Award.

Selain masih aktif sebagai kepala sekolah di Djuantika School, Agus Akmaludin juga menjadi salah satu pendiri (co founder) dari lembaga pendidikan informal bernama Tala Kembara. Tala Kembara merupakan program spiritual yang berbasis adventure

Tala Kembara bertujuan untuk melatih ketangguhan mental, kemandirian dan kepercayaan diri melalui backpacker.  Ditengah perkembangan teknologi yang semakin mempermudah manusia, menbuat manusia melupakan bahwa segala sesuatu memerlukan proses. Semua serba instan bisa dilakukan melalui tangan (smartphone)  tanpa perlu pergerakan. Proses inilah yang semakin hari semakin terkikis oleh kecanggihan teknologi. 

Untuk itu Tala Kembara mengajak pesertanya untuk merasakan 'proses' melalui daya juang, kemandirian dan empati yang dirasa tidak akan efektif jika diajarkan dengan hanya duduk di dalam kelas namun melalui Spiritual Adventure yang didesain sedemikian rupa sehingga para pesertanya dapat merasakan pengalaman langsung melalui masalah-masalah yang real. 

Pengalaman ini dikemas menjadi sebuah petualangan selama 8 hari 7 malam dengan mengunjungi setiap destinasi dan menggali hikmah dari pengalaman yang dilalui.

Temanya memang dikemas bukan sekedar jalan-jalan tapi untuk menumbuhkan kesadaran ilahiah (Spiritual Matters), membangun pendewasaan diri (Self Leadership Matters) dan menguatkan kepedulian terhadap alam, bangsa dan budaya (Environtment Matters).

Sumber : Instagram @agus.akmaludin

Selain jadi salah satu pendiri di Tala Kembara, Agus masih aktif mengisi ceramah dan menjadi motivator di beberapa kajian yang ada di Cicalengka. Masya Allah semangatnya untuk menebar kebaikan dan manfaat bagi orang lain patut dikagumi dan bisa dijadikan contoh.

Gak heran kalau Agus Akmaludin bisa terpilih menjadi salah satu penerima Satu Indonesia Awards Nasional tahun 2019. 

Kalau pemuda desa seperti Agus Akmaludin saja bisa membangun sekolah untuk anak desa. Aku yakin kamu juga bisa menginspirasi melalui karya yang sama atau lainnya yang pasti punya tujuan untuk Bersama, Berkarya dan Berkelanjutan demi bangsa Indonesia. #SatuIndonesia.

***

Sumber Tulisan dan Foto :

  1. https://kanal31.com/agus-akmaludin-kualitas-tidak-akan-pernah-tertukar/
  2. https://sekolahloka.com/data/smp-djuantika/
  3. https://referensi.data.kemdikbud.go.id/residu/satuanpendidikan/detail/
  4. https://jabar.tribunnews.com/2019/08/24/gotong-royong-warga-pegunungan-sekolah-gratis-semula-saung-kini-jadi-bangunan-permanen
  5. https://talakembara.com/
  6. https://instagram.com/agus.akmaludin



You Might Also Like

16 Comments

  1. Pendidikan memang penting tapi nggak semua warga Indonesia bisa mendapatkannya. Alhamdulillah ada orang seperti Agus Akmaludin, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal shalih... dan semoga semakin banyak pemerhati pendidikan seperti Agus Akmaludin lainnya...

    ReplyDelete
  2. Waah keren sekali ya Agus Akmaludin. Bisa menjadi jembatan anak-anak desa mengenyam pendidikan SMP. Tidak banyak sarjana yang mau memajukan desa. Pantas saja beliau mendapat Anugerah Pewarta Astra.

    Ada banyak remaja yang tertolong dan tidak jadi putus sekolah.

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah banget dengan kehadiran djuantika school ini ya mak, jadi bisa membantu anak-anak desa meraih pendidikan yang lebih baik tanpa biaya yaaaa..

    ReplyDelete
  4. Salah satu pemerhati pendidikan yang cocok mendapat apresiasi SIA, karena inovasinya dapat mendukung pendidikan agar tak ada lagi anak² yang putus sekolah. Semoga bisa diterapkan di tempat lain

    ReplyDelete
  5. menginspirasi sekali, berawal dari keahlian dan memberikan dampak positif bagi sekitar, ini seperti sekolah alam ya, programnya bagus juga untuk anak-anak agar lebih mandiri dan meningkatkan sisi spiritual

    ReplyDelete
  6. Keren banget perjuangan mas Agus ini yaa, menjadi penggerak membangun sekolah gratis agar anak-anak ngga putus sekolah. Ada Tala Kembara juga yang menjadi program spiritual berbasis adventure. Keren untuk membangun life skill anak.

    ReplyDelete
  7. MAsya Allah, menginspirasi sekali kiprah Mas Agus dalam membangun SMP Djuantika untuk membantu anak-anak lulusan SD yang tidak bisa lanjut sekolah karena biaya.
    Semoga semakin banyak yang menginspirasi untuk keberlangsungan pendidikan anak-anak Indonesia khususnya di lokasi yang terpencil dan jarang terekspos

    ReplyDelete
  8. Masya Allah luar biasa sekali mas Agus ini. Dari desa untuk desa.. Alhamdulillah anak anak bisa belajar lagi dan sekarang sekolahnya juga sudah bagus ya mbk.

    ReplyDelete
  9. Keren inovasi kak Agus Akmaludin, Indonesia butuh pemuda yang bisa seperti dia. Nah aku jadi penasaran dengan pendidikan informal yang memiliki program spiritual berbasis adventure. Semoga makin banyak anak muda yang terinspirasi langkah kak Agus

    ReplyDelete
  10. Agus Akmaludin adalah contoh nyata bahwa satu orang bisa membuat perubahan besar. Usahanya dalam menyelamatkan anak-anak desa dari putus sekolah membuktikan bahwa kepedulian dan aksi nyata dapat membuka masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda. Semoga semakin banyak pemuda yang terinspirasi untuk peduli pada pendidikan! 📚✨

    ReplyDelete
  11. Agus yang inspiratif..mendirikan sekolah gratis SzmP Djuantika, co founder lembaga pendidikan informal bernama Tala Kembara.dan kegiatan sosial lainnya. Semoga bisa diteladani pemuda lain di penjuru negeri

    ReplyDelete
  12. Keren banget Pak Agus ya dedikasinya untuk pendidikan Indonesia sampai bikin sekolah gratis semoga dengan dukungan Astra makin cemerlang ya

    ReplyDelete
  13. MasyaAllah keren banget kontribusinya untuk pendidikan, pantas sih untuk diberi penghargaan Satu Indonesia Awards Nasional tahun 2019.

    Semoga makin banyak yaa pemuda2 inspiratif seperti mas Agus ini

    ReplyDelete
  14. Salut sekali perjuangan Agus ini
    Saya senang, membaca kisah inspiratif seperti ini
    Agus ikut berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya

    ReplyDelete
  15. Ngobrolin pendidikan di negeri ini emang nggak habis2 mirisnya yaa. Maskih banyak yang njomplang, gak merata.
    Keren banget sih ini gagasannya, bisa membantu anak2 yang putu sekolah buat mendapatkan pendidikan yang layak biar punya masa depan yang lebih baik. Nggak heran dapat penghargaan yaa.

    ReplyDelete
  16. Fokusnya di bidang pendidikan ini patut diapresiasi.
    Gerakan yang mas Agus Akmaludin lakukan akan memberikan dampak yang baik untuk kemajuan masyarakat daerah.

    ReplyDelete