Cerita hijrahku...
Part 1
Dimulai saat Allah, mulai memanggil-manggil namaku untuk datang ke majelis ta'lim.
Saat itu mulai 2016, aku mulai tertarik datang menghadiri majelis ta'lim. Aku ingat, pertama kali aku datang itu ke majelis ta'lim yang dipimpin oleh seorang ustad bernama Ust Hanan Attaki dengan komunitas Pemuda Hijrah.
Yap, bermula dari dakwahnya yang ringan dan dibawakan dengan bahasa anak muda yang ga rumit dan ga bikin bosen di Masjid Agung Trans Studio Mall di Rabu malam yang aku lupa tanggal berapa pertama kalinya aku kesana.
Kemudian, bermula dari situ aku mulai mengenal beberapa teman baru yang ternyata punya hobby datang ke majelis ta'lim. Dan bermula dari ta'lim nya Ust Hanan Attaki, aku mulai mencoba mencari tahu mesjid-mesjid mana saja yang mengadakan ta'lim sejenis.
Ta'lim disebut juga kajian yah.
Dari pengalaman yang bikin nangis tersedu-sedu saat mulai berdoa, sampai pembahasan mengenai pengetahuan akhirat yang bikin aku makin tersadar kalau selama ini hidupku hampa, hidupku ada yang kurang, hidupku ternyata ga ada apa-apanya dibandingkan dengan orang-orang yang sudah memiliki ilmu agama yang luar biasa tinggi, aku merasa kecil, aku merasa selama ini jauh dari Dzat yang menciptakanku, aku merasa selama ini hanya senang-senang, aku merasa Allah terlalu sayang aku.
Kemudian aku flashback, aku coba cari apa yang masih salah dengan hidup aku sehingga aku masih merasa hampa dan seperti terus-menerus diuji dengan berbagai macam ujian.
Proses pencarian dosa itu, aku terus lakukan. Hingga akhirnya aku menemukan jawaban. Yap, itu seperti jawaban menurut aku dari semua pertanyaan aku selama ini.
Aku mendapat jawaban lewat tayangan Youtube Ust Khalid Basalamah, yang membahas tentang harta Riba. Apa sih harta Riba ?
Riba itu menurut aku adalah suatu perbuatan yang kita terus lakukan untuk memenuhi keinginan dan hawa nafsu kita. Kayak apa ?
Cicilan Rumah, cicilan kendaraan, Kartu Kredit, dan transaksi lainnya yang menghubungkan kita dengan pihak ketiga.
Masih bingung soal Riba ? Maaf, mungkin ilmu aku belum terlalu tinggi untuk menjelaskan lebih dalam mengenai Riba dan Hukumnya. Yang jelas, teman-teman bisa mencari literatur yang lebih valid tentunya dari definisi aku diatas. hehe
Kenapa jawaban dari pertanyaan aku Riba?
Karena aku bekerja dan mencari nafkah di lembaga Riba, yang memberikan fasilitas cicilan tadi.
Betul sekali, aku bekerja di sebuah Bank Swasta selama 2 tahun dan 4 tahun di Bank Pemerintah yang ada di Bandung.
Bangga? Siapa yang ga bangga dan ga pengen kerja dibank? hayohhh ngaku dehh....
Bangga banget, apalagi saat aku kerja di Bank Pemerintah yang terletak di gedung tinggi tengah kota Bandung. Sampe-sampe orang tua aku luar biasa banggain aku ke saudara dan teman-temannya.
Tapi semua rasa bangga itu hilang dan hampa ternyata, jikalau tidak dilandasi dengan Iman pada Allah.
Oke.. sampe sini dulu yah.. cerita hijrahku part selanjutnya akan aku share secepatnya...