Wanita Teladan Sepanjang Masa

October 15, 2018

Assalamualaikum warahmatullah..




Alhamdulillah ketemu lagi ditulisan aku, masih sama seperti tulisan aku terakhir. Tulisanku ini berkolaborasi dengan Bandung Hijab Blogger. Nah, di tema tulisan kali ini aku ditantang buat kasih tau kamu tiga wanita teladan sepanjang masa di hidupku. Hayo, kamu udah ngelist siapa aja wanita-wanita yang menurut kamu bisa menginspirasi?

Kalo gitu, aku dulu yah yang ngasih tau kamu siapa aja wanita-wanita teladan sepanjang masa yang jadi panutanku.

1. Khadijah istri Rasulullah SAW

Udah kenal belum sama Khadijah istri pertama Rasulullah SAW? Kalo belum, yuk kenalan dulu.  Sebenernya kisah tentang Khadijah istri Rasulullah sudah sering dibahas di tempat ngaji waktu SD. Namun, tak banyak hal yang diceritakan kala itu, mengingat umurku yang masih kanak-kanak.

Nama lengkapnya Siti Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai yang lahir dan berasal dari pembesar Mekah. Khadijah merupakan seorang janda yang terhormat dan juga kaya raya. Khadijah merupakan saudagar kaya raya di kalangan bangsa Quraisy. Julukan untuk Siti Khadijah adalah "Ratu Quraisy" atau " Ratu Mekkah". Khadijah disebut pula sebagai "at-Thahirah" yang berarti "Suci atau bersih"

Singkat cerikat, kala itu Nabi Muhammad SAW bekerja sebagai pengelola barang dagangan milik Siti Khadijah. Nah, berawal dari sinilah Allah mendekatkan mereka. Siti Khadijah merasa kagum dengan pribadi Nabi Muhammad SAW. Selain perangainya yang manis, Nabi Muhammad SAW memiliki budi pekerti yang luhur, jujur, dan kemampuannya dalam bergadang sangatlah tidak diragukan.

Akhirnya tak lama kemudian, Siti Khadijah yang berusia 40 tahun pun melamar Nabi Muhammad SAW yang kala itu baru berusia 25 tahun. Khadijah merupakan wanita sholehah yang sangat berbakti kepada suaminya yaitu Nabi Muhammad SAW. Dalam pernikahannya, mereka dikaruniai enam orang anak. Anak-anak itu terdiri dari dua orang laki-laki dan empat orang perempuan. Anak laki-laki mereka diberi nama Al-Qasim dan Abdullah At-Tahir At-Tayyib yang meninggal saat masih bayi. Sedangkan empat orang anak perempuan diberi nama Zainab, Ruqayyah, Ummi Kulsum dan Fatimah.

Dengan kedermawanan Khadijah, Khadijah memberikan seluruh hartanya untuk keperluan dakwah Rasulullah SAW. Bahkan, sebagai seorang istri Khadijah mampu menenangkan Rasulullah yang kala itu sempat merasa ketakutan waktu mendapatkan wahyu pertama kali di Gua Hira. Seperti yang tertulis dalam QS Al- Muzzammil ayat 1 : 

                                          يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمُزَّمِّلُ 
                         "Hai orang yang berselimut (Muhammad)"

Dikisahkan pada ayat pertama surat Al-Muzzammil bahwa Nabi Muhammad SAW merasa ketakutan karena melihat sosok Jibril yang hampir menghiasi langit pada malam turunnya wahyu pertama di Gua Hira. Dengan berlari menuju rumah, Nabi Muhammad SAW langsung memanggil Khadijah seraya berbicara "Selimuti aku, selimuti aku", lalu Khadijah pun menyelimuti Rasulullah SAW dan memeluknya. Masya Allah, so sweet bangetkan rumah tangga Rasulullah SAW.

Dalam perjalanan dakwah Rasulullah SAW yang lebih banyak dipenuhi dengan cacian, makian, hinaan bahkan Rasulullah sempat dimusuhi, satu-satunya orang yang tak pernah lari dan meninggalkan Rasulullah SAW adalah Khadijah.

Rasulullah SAW bersabda :

“(Khadijah) beriman ketika orang-orang kafir kepadaku, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, dan dia membantuku dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku".

Selain seorang saudagar kaya raya, Khadijah pun seorang istri yang sangat taat kepada suaminya Rasulullah SAW. Khadijah pun mempunyai sifat wafa yang artinya loyal terhadap suaminya. Dalam rumah tangganya Khadijah menjadi istri pertama Rasulullah SAW yang tak pernah dipoligami. Bersama Khadijah, Rasulullah SAW banyak didukung meskipun banyak umatnya kala itu yang menentang. Harta Khadijah pun habis untuk kepentingan dakwah Rasulullah SAW. Satu lagi yang patut diteladani, Khadijah tak pernah mengeluh pada suaminya, tak pernah merasa cape terhadap suaminya, tak pernah meninggikan suaranya terhadap suaminya Rasulullah SAW. 

Sampai pada waktu ajalnya tiba Khadijah berkata pada Rasulullah SAW :

"Ya Rasulullah, aku ini perempuan tua, aku lemah dan hartaku habis, tapi aku masih ingin tetap mendukungmu dalam agamamu, aku ingin kuatkan perjuanganmu, dan kalau aku ini harus wafat dan tulangku ini bisa kau jual untuk mendapatkan dinar dan dirham untuk memperjuangkan agamamu maka lakukanlah ya Rasul lakukanlah"

Dimana ada perempuan yang seperti Khadijah? Bahkan setelah Rasulullah SAW menaklukkan Mekkah, Rasulullah tak pulang kerumah, Rasulullah mendirikan tenda disamping kuburan Khadijah dan berkata 
"Aku inginkan Khadijah Ya Allah, Aku rindu Khadijah"



Maukah kamu seperti Khadijah? maka taatlah pada suamimu, jangan pernah mengeluh
kecuali pada Allah, jangan pernah berteriak pada suamimu, jangan menyusahkan suamimu, maka kamu bisa menjadi Khadijah menjadi mutiara surga. Buatku meneladani Khadijah jadi pekerjaan rumah yang harus kujalani, terus belajar, teruslah saling memahami dan menghargai segala bentuk kelebihan dan kekurangan pasanganmu. Inget pasangan halalmu yah

2. Asiyah Istri Fir'aun

Siapa yang gak tahu sama istrinya 'Tuhan'? kenapa bisa dibilang begitu? karena pada jamannya Fir'aun selalu mengatasnamakan dirinya seorang 'Tuhan'. Sayangnya, Allah Maha Baik menganugerahi seorang 'Tuhan' dengan istri sholehah bernama Asiyah.

Tak banyak dibahas memang tentang wanita teladan sepanjang masa yang satu ini. Namanya adalah Asiyah binti Muzahim. Dia adalah wanita shalehah yang dikirimkan Allah kepada Fir'aun untuk menjadi istrinya. Bayangkan menjadi istrinya 'Tuhan'. 

Asiyah tumbuh menjadi wanita cantik nan sholehah, sehingga membuat Fir'aun jatuh hati. Lamaran Fir'aun pun tak bisa Asiyah tolak, karena jika ditolak seluruh keluarganya akan dibantai. Akhirnya Asiyah menjadi istri Fir'aun dan memasuki istana Fir'aun. Tapi apakah Asiyah mengeluh? jawabannya Tidak. Asiyah tidak mengeluh meskipun tahu suaminya adalah Fir'aun, seseorang yang kasar, diktator, sadis dan kejam. Karena Asiyah sangat tahu dan paham sesungguhnya segala ketetapan Allah itu pasti baik. Yang patut diteladani adalah imannya Asiyah yang sungguh kuat.

Suatu ketika, disaat para bayi lelaki yang lahir harus dibunuh karena perintah Fir'aun. Allah mengirimkan Nabi Musa di sungai dan diketemukan oleh istri Fir'aun yaitu Asiyah. Dengan cara dan sikap yang lembut, Asiyah berhasil membujuk Fir'aun untuk membiarkan dirinya mengasuh bayi laki-laki yang ditemukan di sungai berhubung belum diberikan keturunan.

Musa pun beranjak dewasa dan menjadi ancaman bagi Fir'aun. Sang Ibu yaitu Asiyah memberitahu Musa untuk pergi agar tidak dibunuh Fir'aun. Fir'aun marah besar kepada Musa, karena Musa berhasil memasukkan para penyihir dan sebagian kaumnya pada agama Islam. Terlebih lagi yang membuat semakin murka, Fir'aun mengetahui bahwa istrinya Asiyah pun sudah memeluk agama Islam.

Fir'aun pun sangat marah, menyeret Asiyah ke padang pasir yang sangat panas dan mengumpulkan semua rakyatnya. Fir'aun pun mengatakan kepada semua orang "Asiyah telah kufur, dia mengatakan bahwa aku bukan 'Tuhan' dan semua orang yang menonton berkata "bunuh..bunuh..bunuh..".

Bayangkan rakyatnya yang selama ini sering Asiyah bantu malah meneriakkinya untuk dibunuh oleh Fir'aun. Asiyah pun didiamkan di tengah padang pasir yang panas, tak diberi makan dan minum. 

Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda, 


"Sesungguhnya Fir’aun mengikat istrinya dengan besi sebanyak 4 ikatan, pada kedua tangan dan kedua kakinya. Jika ia telah meninggalkan Asiyah terbelenggu maka para Malikat menaunginya," (HR. Abu Ya’la).

Dan disaat kedzaliman Fir'aun kepada Asiyah, Asiyah hanya berkata,
''Ya Allah aku membutuhkan sebuah rumah, sebuah naungan yang disana aku gak cape lagi, aku bisa bebas dan bawa aku ke bulan supaya aku bisa mengucapkan cuma kepadaMU aku menyembah dan membesarkan cintaku dan sungguh hatiku sudah klik denganMU ya Allah''

Perkataan Asiyah ini tercantum pada surat At-Tahrim ayat 11 yang berbunyi :

وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
“Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim.”

Puncak dari manisnya iman seorang wanita teladan sepanjang masa Asiyah adalah ketika dia akhirnya dilempar oleh batu yang terbesar oleh suaminya Fir'aun. Ketika pasukan Fir'aun akan melemper batu besar kepada Asiyah, seketika itu pula Asiyah sudah melihat rumah yang ia pinta kepada Allah. 

Asiyah berkata, "benarkah itu ya Allah? benarkah ini rumahku ya Allah? pantaskah aku memiliki ini? aku betul-betul ingin pulang, sejatinya rumahku ada disana ya Allah. Aku senang aku bisa pulang ya Allah, aku senang aku bisa kembali kepadaMU, ya Allah terimalah semua perjuangan yang aku lakukan dan aku rela dilempar batu yang begitu besar oleh suami aku sendiri, yang selama ini aku dukung, yang selama ini aku berikan usiaku, namun ini hasilnya, aku ingin pulang ya Allah kembali kepadaMU ya Allah"

Seketika batu besar itu dilempar kepada Asiyah, nyawa Asiyah sudah kembali kepada Allah. Asiyah tidak merasakan sakitnya dihimpit batu besar perintah suaminya Fir'aun.

Maka teladan yang dapat kita ambil adalah seseorang yang sudah merasakan manisnya iman maka Allah akan beri rejeki dari arah yang tak disangka-sangka

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (۳وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tak tidak disangka-sangka”(Q.S At-Thalaq 2-3).
3. My Mom 
Wanita teladan sepanjang masa bagiku yang terakhir adalah My Mom atau aku sering bilang Mamayukero. hehehe
Lahir di Bandung tahun 1963 mamaku Rika Hartika tumbuh menjadi wanita yang mandiri. Dengan takdir yang menjadikan mamaku tidak lahir dikeluarga yang berkecukupan, membuat mamaku harus hidup keras dan kuat. 
Buat dia itu gak masalah, ciyee mama setroonggg. Daebak...
Akhirnya mama menemukan tambatan hatinya dan menikah. Dikaruniai empat orang anak dengan dua anak perempuan dan dua anak laki-laki. Anak-anak itu bernama Larasati Ristiana (Kakak Pertamaku), Rizqi Andhika Ramadhan (Kakak Keduaku), Mega Rachmawati (Aku), dan Muhammad Ikbal Tawakal (Adikku).
Mama bisa dibilang wanita karier. Semenjak lulus Sekolah Menengah Kejuruan mama memutuskan untuk langsung bekerja. Mama berkerja di salah satu perusahaan swasta di Bandung. Begitupun Bapak, Bapak juga seorang pekerja yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Bandung. 
Kami hidup dengan tenang, kalo menurutku hidupku jauh lebih enak daripada masa kecil mama dulu. Kehidupan ekonomi kami bisa dibilang cukup. Alhamdulillah.
Saat itupun tiba, saat ujian dari Allah pun tiba menimpa keluargaku. Tepatnya tahun 2006, perusahaan Bapak mengalami krisis, dan terpaksa memPHK beberapa karyawannya termasuk Bapak. Dunia tiba-tiba berubah, aku yang saat itu masih duduk di bangku SMA menyaksikan ketidakberdayaan Bapak menjadi seorang pengangguran.
Bisa terbayang gak dari yang biasanya bekerja tiba-tiba gak salah gak apa kamu dipecat? ya, meskipun karena alasan krisis ekonomi. Hari-hari Bapak dilalui dengan mengantar dan menjemput mama ke kantor. 
Ujian kembali datang, suara-suara tak enak didengar datang dari para tetangga yang kalo bisa dibilang sekarang julid. Mereka tak tahu sebenarnya apa yang terjadi pada keluarga kami. Tapi suara-suara tak enak itu semakin lama semakin memekkikan telinga sehingga aku kadang sakit mendengarnya. 
Rumah yang tak pernah ribut, kini menjadi sering ribut. Sering kudengar dibalik kamarku Mama dan Bapak adu mulut, hingga akhirnya Bapak sering keluar rumah, mungkin untuk sekedar mencari angin dan mendinginkan emosi.
Sampailah diujian yang tak pernah aku lupa, ya hari itu tepat saat hari minggu 6 Februari 2006. Aku sedang mendengarkan musik dikamarku sambil bernyanyi, kakaku yang pertama dan nenekku sedang menonton TV dan mama sedang menyetrika baju.
Aku tak tahu persis kenapa, saat itu aku masih saja peduli dengan musik dan nyanyianku. Hingga akhirnya aku membuka pintu kamar, dan tiba-tiba "crooottttt...... darah langsung menyiprat kewajah dan bajuku. Kulihat mama terkapar dilantai, kacamata nenekku pecah mengenai wajahnya yang sudah tua renta, dan tangan kakakku lemah tak berdaya.
Singkat cerita kedua orangtuaku divorce. Bapak pergi dari Bandung. Hanya Mama yang menjadi tulang punggung sekarang. Aku dan Adikku masih sekolah, nenekku seorang pensiunan dan kakaku yang pertama belum bekerja saat itu.
Aku tak tahu, kenapa Allah mengujiku dan keluargaku dengan tragedi yang berat bertubi-tubi. Saat itu aku hanya bisa kesal, dan terus menerus merengek pada Mamaku untuk kuliah. Aku yang saat itu masih jauh dari agama, masih suka gengsi sama temen dan hanya memikirkan diri sendiri tanpa tahu beban apa yang dipikul oleh Mama.
Betul peribahasa bilang "Kaki jadi kepala, kepala jadi kaki" mungkin itu yang dilakukan dulu oleh Mama untuk berusaha menyekolahkan aku sampe kuliah, menyekolahkan adikku, membiayai hidup kami, menikahkan kakakku dan biaya-biaya hidup lainnya. Begitu kuatnya Mama tanpa pernah bilang lelah, tanpa pernah mengeluh pada kami anak-anaknya.
Sekian tahun, mama jadi single parent membiayai kehidupan kami. Hingga akhirnya semua terbayar sudah. Semenjak aku mengenal Allah, aku jadi tahu apa yang Allah rencakan buatku dan Mama pasti yang terbaik. Mungkin kalo Allah gak kasih ujian mama jadi single parent, sampai sekarang hubungan komunikasi kami pastilah buruk. Dulu aku tak bisa sedekat itu dengan Mama. Canggung rasanya, bahkan untuk curhat sekalipun.
Inget selalu yang dikatakan Allah "..bersama kesulitan pasti ada kemudahan", kalimat ini diulang dua kali pada surat Asy-Syarh ayat 5-6. 
Alhamdulillah diakhir tahun 2016, setelah 10 tahun menjanda dan hidup sendiri Allah kirimkan malaikat penjaga Mama. Meskipun awalnya kami ragu dan takut. Takut terjadi lagi hal yang tak kami inginkan. Berjalan dua tahun hingga kini Mama hidup bahagia dengan imam barunya di kota Surabaya. Memang raga kami tak bisa bertemu sesering dulu, tapi insyaAllah kami selalu dekat dalam doa.

Teruntuk Mamaku tersayang, sehat selalu, bahagia selalu, bersenang-senanglah menjadi Ibu Rumah Tangga. Mama tak perlu lagi lelah membanting tulang memikirkan kami disini. Cukuplah pikirkan diri Mama sendiri. Kami disini, tak bisa sekecilpun mengganti seluruh lelah, seluruh waktumu yang kau habiskan untuk kami. Semoga Allah senantiasa menjagamu dan keluargamu disana. Aku mencintaimu karena Allah Mah, I Love You Beyond Word Mah...

Itu dia tiga wanita teladan sepanjang masa versi aku. Kalo kamu gimana? siapa aja sih tiga wanita teladan sepanjang masa versi kamu? Yuk tulis cerita kamu.. 
Sampai jumpa.


Sumber :
http://kisahceritaislamm.blogspot.com/2017/04/kisah-kisah-inspirasi-siti-khadijah.html
https://www.vemale.com/lentera/19743-teladan-siti-khadijah-menjadi-inspirasi-wanita-modern.html
https://www.vemale.com/lentera/104959-kisah-asiyah-wanita-mulia-istri-firaun-yang-dijamin-masuk-surga.html
https://www.youtube.com/watch?v=rLUxIjoqEFc&t=67s
https://www.youtube.com/watch?v=Nbrhe9zHxV0&t=2871s

You Might Also Like

34 Comments

  1. Teh tulisanmu bikin merinding yg baca nih terharu dan sangat menginspirasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku aja pas ngetik nangis teh.. huaahh semua berjalan atas takdir Allah dan pasti itu baik buat kita

      Delete
  2. Bacanya bikin ser seran teh... malu ak masih jauh dari wanita panutan sepanjang masa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama akupun masih jauh dari kriteria wanita yang aku sebutkan diatas. selama masih dikasih kesempatan kenapa kita ga berusaha.. Allah pasti tau niat kita.. hayu sama-sama belajar

      Delete
  3. Khadijah sama Rasul tuh couple goal banget. Aku sedih naca yang Asiyah. Gak kebayang ada di posisi beliau. Dan yang terakhir, Mamamu tangguh banget. Aku shock baca yg darah2an itu, mudah2an teteh dan mamah juga keluarga sehat sehat selalu ya. Salam buat Super Mama yg kereen :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Khadijah sama Rasul itu couple goals banget kebayang kalo masih hidup skrg..
      Aamiin aamiin ya Allah makasi say

      Delete
  4. Terharu bacanyaa... Allah memang tidak pernah mengecewakan umatnya, asal kita sabar dan percaya sm Allah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget.. cuma kadangkala caranya Allah aja yg gak kita mengerti

      Delete
  5. Setelah baca ini, aku berkaca pada diri sendiri, ternyata kesulitan dan kesusahan yang saya alami belum ada apa-apa nya dibanding dengan kisah 3 orang wanita di artikel ini. Harusnya saya banyak bersyukur..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi sayang.. semoga apapun ujian yang sedang kamu jalani kamu tetap percaya kalo itu adalah hal baik yang Allah kasih.. percaya bersama kesulitan ada kemudahan bersama kesedihan ada kebahagiaan

      Delete
  6. Duhhh bacanya bikin mewek, super salut ama perjuangan Mama...😭😭😭Alhamdulillah, kesabarannya membuahkan hasil yaa say...

    ReplyDelete
  7. Kalau nyimak istrinya Fir'aun jadi sedih saking kagumnya. Padahal suaminya jahat luarbiasaaa....

    ReplyDelete
  8. Sedih banget kisah aisyah...
    Kebayang berbakti bertakwa sama suami terus suami ny jahat gitu

    ReplyDelete
  9. Masya Allah gak salah nama mereka Allah abadikan dalam Al quran. Semoga bisa meneladani mereka Aamiin :")

    ReplyDelete
  10. Masya Allah gak salah nama mereka Allah abadikan dalam Al quran. Semoga bisa meneladani mereka Aamiin :")

    ReplyDelete
  11. Masya Allah banget teh tulisannya :" smeoga kita bisa mencontoh beliau, aamiin

    ReplyDelete
  12. Masya Allah, deep feeling banget bacanya. Salam buat mamah ya teh

    ReplyDelete
  13. Mbak, usia Mama sebaya kaka pertamaku hihihi..Jadi panggel aku tante ya..hahaha
    Btw, Mama sungguh sosok menginspirasi Mbak, Alhamdulillah kalau Beliau sekarang sudah bahagia, semoga sehat selalu ya.
    Oh ya hari Jumat baca artikel tentang artikel Islami yang memotivasi begini jadi terharu...thanks sudah menuliskan ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap tante kedepannya aku bakalan manggil tante dian 😁

      Delete
  14. Tulisannya bagus, mbak.
    Saya juga sama sprt mbak, yang menginspirasi saya adalah mama saya. 😊

    Terima kasih utk sharingnya, mbak 😊

    ReplyDelete
  15. kisah yang sangat mengharukan, tulisannya enak dibaca bikin saya terbawa suasana. jadi ingat sama ayah bunda di Medan. semoga mamanya selalu bahagia ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayoo mba sunarti doakan saja mama dan papa di medan meskipun jauh dalam jarak tapi dekat dalam doa

      Delete
  16. Perjuangan seorang ibu memang ga ada duanya. Masih dibawah saya usia mamanya, tua bener ya saya yg nyaris kepala 6...hihihi
    Salam buat mama ya Mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh aku harus panggil bunda ini sama bunda srie.. gak sopan berarti selama ini manggil mbak2an.. maaf yah bunda

      Delete
  17. Baca ketiga wanita teladan dlm hidup mba sungguh luar biasa. Khusus tentang "my mom" perjuangan dan kesabarannya membuahkan hasil. Salam hormat semoga selalu sehat dan bahagia bersama belahan jiwa, anak2 dan cucunya. Aamiin...

    ReplyDelete
  18. MasyAllah Bun keren banget perempuan-perempuan yang bunda jadikan panutan. Terutama Khadijah. Setiap baca tentang beliau suka bikin mataku betkaca-kaca karena kehebatan beliau. Semoga kita juga jadi panutan untuk anak-anak kita kelak ya Bun

    ReplyDelete
  19. Wah.. speechless aku bacanya Mba Megha. Ujian yang datang emang sering kali mengerikan ya. Tapi Allah selalu kasih kekuatan buat umat-Nya. God be with you, mbak..

    ReplyDelete
  20. Suka banget menuliskan kisah inspiratif dari sohabiyah. Membaca kisah sepeti ini menginspirasi dan jadi motivasi untuk memperbaiki diri.
    Semoga ibu nya sehat terus ya mbak😍😍😍

    ReplyDelete
  21. Memang ya ibu itu salah satu wanita teladan sepanjang hayat. Beliau tak akan pernah hilang rasa cinta dan perhatiannya kepada anak. Makasih ya mba berkat tulisannya jadi diingatkan.

    ReplyDelete
  22. Tiga perempuan teladannya hampir sama dengan saya nih, Mbak. Mungkin kurang sih kalo tiga :) iyes, termasuk ibu saya. Untuk beliau, saya sudah menulis sebuah kisah inspiratif dlm sebuah buku antologi. Pastinya itu tdk akan bisa membalas semua jasa beliau.
    Btw, terharu dan salut baca perjuangan mamanya. Semoga beliau sehat selalu ya, aamiin.

    ReplyDelete
  23. Yess... saya juga menjadikan ibu sebagai wanita teladan sepanjang masa. Beliau yang menjadikanku wanita yang tegar dan kuat. Inspiratif banget mbak tulisannya.

    ReplyDelete
  24. Sampai ada darah muncrat itu ada kejadian apa mbaaak? Duh, aku jadi degdegan bacanya. Alhamdulillaah, Allah Maha Baik ya Mbak. Sekarang semua yg pahit telah menjadi manis kembali. Tfs mbak, ceritanya menggugah sekali.

    ReplyDelete
  25. Mamanya cantik dan masih muda. Salam hormat untuk beliau ya :)

    ReplyDelete