Launching Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia Sekaligus Mengenalkan Halal Lifestyle Di Era Millenial
Event May 22, 2019
Seiring dengan berkembangnya penguasaan teknologi modern, membuat populasi muslim global pun meningkat. Menurut Global Islamic Economy Report (GIE), Populasi Muslim tahun 2017 mencapai 1,8 Milyar jiwa dan diprediksikan akan meningkat hinggal 70% atau sekitar 3 Milyar jiwa pada tahun 2060.
Sepertiga umat islam tersebut masih berusia dibawah 15 tahun. Hampir dua pertiganya berusia kurang dari 30 tahun. Karena itu mereka sering disebut juga dengan generasi Y atau generasi millenial. Generasi Y ini merupakan generasi yang lahir pada tahun 1980-1990 atau pada awal tahun 2000 dan seterusnya. Menurut data dari Global Islamic Economy Report (GIE) tahun 2018-2019, jumlah penduduk muslim di Indonesia mencapai 87,18% dari total populasi sebesar 232.5 juta jiwa.
Sebagai negara yang memiliki penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Melalui Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Presiden Jokowi meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) tahun 2019-2024 pada tanggal 14 Mei 2019 yang bertempat di Kementrian PPN/Bappenas. Masterplan ini diluncurkan untuk menjawab tantangan sekaligus menyusun peta jalan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia guna mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut Bapak Bambang Brojonegoro selaku Menteri PPN/Kepala Bappenas, MEKSI tahun 2019-2024 ini diharapkan menjadi rujukan bersama dalam mengembangkan ekonomi syariah Indonesia, yang kemudian dapat diturunkan menjadi program kerja implementatif pemerintah.
![]() |
Bapak Bambang Brojonegoro |
Dalam MEKSI tahun 2019-2024 ini, merekomendasikan empat langkah dan strategi utama yaitu
![]() |
4 Strategi Utama |
1. Penguatan halal value chain dengan fokus pada sektor yang dinilai potensial dan berdaya saing tinggi.
2. Penguatan sektor keuangan syariah dengan rencana induk yang sudah dituangkan dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI) sebelumnya dan disempurnakan ke dalam rencana induk ini.
3. Penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penggerak utama halal value chain.
4. Penguatan di bidang ekonomi digital utamanya perdagangan (e-commerce, marketplace) dan keuangan (financial technology) sehingga dapat mendorong dan mengakselerasi pencapaian strategi lainnya.
Untuk menjalankan keempat strategi tersebut, MEKSI 2019-2024 menjabarkan beberapa strategi dasar yang harus dilakukan, yaitu peningkatan kesadaran publik, peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, penguatan kapasitas riset dan pengembangan (R&D), serta penguatan fatwa, regulasi dan tata kelola.
Bersamaan dengan peluncuran MEKSI 2019-2024, KNKS juga turut menekan sejumlah nota kesepahaman dengan berbagai lembaga negara serta pemain pasar. Salah satu agenda nota kesepahaman tersebut adalah “Pengembangan Marketplace Halal dan Produk Keuangan Syariah Melalui Platform Digital Marketplace” yang ditandatangani dua Unicorn Indonesia, yaitu Bukalapak dan Tokopedia.
KNKS bersama Bukalapak dan Tokopedia berkomitmen mewujudkan konsep marketplace yang dapat mengakomodasi kebutuhan umat muslim di Indonesia. Pengguna dapat lebih mudah mencari dan mengidentifikasi produk-produk dengan nomor sertifikasi halal.
KNKS juga mengumumkan dimulainya kerjasama antara Bank Syariah milik BUMN (BSM, BNI Syariah, BRI Syariah, serta BTN-UU Syariah) dengan PT Fintek Karya Nusantara pemilik produk aplikasi pembayaran LinkAja. Komitmen tersebut tertuang dalam nota kesepahaman “Pengembangan Sistem Pembayaran Digital yang Dikelola secara Syariah” untuk mengembangkan LinkAja Syariah sebagai platform pembayaran digital syariah dan uang elektronik yang dikelola secara syariah.
***
Memperkenalkan Halal Lifestyle Melalui Indonesia Islamic Economy Festival (IIEFEST)
![]() |
Press Conference IIEFEst 2019 |
Sebelum peluncuran Masterplan Ekonomi Syariah (MEKSI), Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) mengadakan pre-launching event yang bernama Indonesia Islamic Economy Festival (IIEFest). Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan industri halal di Indonesia kepada masyarat khususnya generasi millenial, sekaligus sebagai bentuk upaya dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjalankan gaya hidup halal.
Dari data The State of the Global Islamic Economy Report 2018-2019 mencatat besaran total pengeluaran belanja masyarakat Muslim dunia pada 2017 di berbagai sektor halal, seperti makanan dan minuman, farmasi dan kosmetik halal, busana halal, wisata halal, media dan hiburan halal, dan keuangan syariah mencapai USD 2,1 triliun dan diperkirakan akan terus tumbuh hingga USD 3 triliun pada 2023.
Faktor utama yang mendorong fenomena tersebut adalah peningkatan jumlah penduduk Muslim di dunia yang telah mencapai 1,84 miliar orang pada 2017 dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 27,5% dari total populasi dunia pada 2023. Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dengan 85% dari jumlah populasi serta menyumbang 11% dari total muslim di seluruh dunia, hanya dapat bertengger di peringkat 10 sebagai negara produsen produk halal dunia.
Faktor kurangnya pemahaman akan industri halal terutama bagi kaum millenial ini, yang mendasari KNKS untuk mengadakan event yang bertajuk Halal Lifestyle di Era Milenial melalui IIEFest. Diselenggarakan di Trans Grand Ballroom Bandung pada tanggal 26 April 2019, IIEFest menghadirkan serangkaian talkshow inspiratif yang dibawakan oleh para pelaku industri, regulator, start-up milenial, UKM dan masyarakat umum.
Mengenal 5 Sub Sektor Industri Halal Di Indonesia
![]() |
5 Sub Sektor Industri Halal di Indonesia |
Salah satu tema yang dibahas dalam event IIEFEst yang diselenggarakan di Bandung adalah bagaimana mengajak para kaum millenial untuk merubah gaya hidupnya ke arah yang lebih baik sesuai tuntunan agama. Sehingga kaum millenial tidak melupakan aturan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, mana yang halal dan mana yang tidak halal.
Berbicara tentang halal lifestyle, menurut data dari Global Islamic Economy Report 2018-2019, Indonesia termasuk 10 besar konsumen pada setiap sub-sektor dalam industri halal. Sub sektor industri hala tersebut, meliputi :
Berbicara tentang halal lifestyle, menurut data dari Global Islamic Economy Report 2018-2019, Indonesia termasuk 10 besar konsumen pada setiap sub-sektor dalam industri halal. Sub sektor industri hala tersebut, meliputi :
- Meliputi daging, unggas, manisan, makanan kaleng dan beku, susu, roti, makanan organik, produk herbal, serta minuman
- Menurut laporan LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia), Indonesia adalah negara pengimpor pangan halal terbesar ke-4 di dunia
- Sampai dengan saat ini, otoritas sertifikasi halal di Indonesia sepenuhnya ditangani oleh LPPOM MUI. Akan tetapi, di akhir tahun 2019 nanti seluruh otoritas sertifikasi halal akan diserahkan pada Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH)
- Saat ini sertifikasi halal bersifat sukarela, namun sesuai dengan UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, akan bersifat wajib mulai akhir tahun 2019
- Sertifikasi halal memainkan peran penting karena didefinisikan sebagai pemeriksaan proses produk tertentu dan memenuhi persyaratan higienis, sanitasi, dan keselamatan
- Sertifikasi halal akan menjadi faktor yang berkontribusi dalam keputusan pembelian konsumen. Sedangkan kegagalan mendapatkan sertifikasi halal akan menjadi kerugian yang relatif besar bagi perusahaan/pengusaha
- Laporan World Travel & Tourism Council (WTTC, 2018) menyebutkan sektor pariwisata memiliki sumbangsih positif terhadap perekonomian global
- Salah satu pasar potensial yang diprediksi terus meningkat dari tahun ke tahun yaitu kunjungan wisatawan Muslim
- Menurut data dari Global Muslim Travel Index (GMTI 2019), Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai Destinasi Wisata Halal Dunia, bersama dengan Malaysia, mengungguli 130 destinasi dari seluruh dunia. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar di sektor pariwisata halal.
- Industri pariwisata halal tidak bisa dipisahkan dari industri pendukungnya atau dalam hal ini dimasukan menjadi rangkaian entry point. Beberapa entry point tersebut membentuk rantai nilai pariwisata halal yang terdiri dari desinasi pariwisata, alat transportasi, hotel dan akomodasi, restoran dan kafe, serta travel and tours
- Industri fesyen saat ini menjadi subsektor dari bidang ekonomi kreatif.
- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mencatat pada tahun 2016, industri fashion menyumbang sekitar 18,01% terhadap PDB Ekonomi Kreatif
- Menurut data dari Global Islamic Economy Report (GIE) 2018-2019: Indonesia menduduki peringkat ke-2 dalam top 10 GIE sebagai pemain di bidang fashion Muslim dan menduduki peringkat ke-3 sebagai negara dengan pengeluaran Muslim apparel tertinggI
- Salah satu penyebab pesatnya performa Indonesia dalam bidang industri fashion Muslim di dunia adalah keaktifan Indonesia dalam menyelenggarakan berbagai pagelaran pameran fashion Muslim berskala internasional, seperti Indonesian Muslim Fashion Week, The International Indonesian Islamic Fashion Fair, Muslim Fashion Festival Indonesia, dan yang terbaru adalah Modest Fashion Summit pada Desember 2018
- Selain itu, kaum millennial juga mulai mendominasi piramida penduduk Indonesia. Dalam hal ini peran teknologi sudah sangat dikuasai sehingga dapat membantu industri fashion Muslim yang berkembang melalui e-commerce.
- Berdasarkan data Global Islamic Economy Report 2018/19, masyarakat Muslim menghabiskan waktu untuk media dan rekreasi pada 2017 senilai USD 209 milyar. Pada 2023 nanti, masyarakat Muslim diperkirakan menghabiskan USD 288 miliar untuk hal yang sama.
- Industri media dan rekreasi saat ini menjadi subsektor ekonomi kreatif yang potensial
- Laju pertumbuhan subsektor film, animasi dan video melonjak pesat seiring dengan peningkatan produksi dan penonton film nasional. Potensi film pun semakin didukung dengan maraknya berbagai aplikasi dan layanan video streaming yang berkembang.
- International Federation of the Phonographic Industry (IFPI) dalam salah satu laporannya menyatakan bahwa musik dapat menjadi penggerak perekonomian, menyerap tenaga kerja, ekspor, serta sumber pendapatan pajak. Berdasarkan hal tersebut, Bekraf optimistis menjadikan subsektor musik sebagai prioritas.
- Media dan Rekresi Halal di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang positif. Namun, kurangnya fasilitas serta rendahnya literasi halal membuat industri media dan rekreasi perlu ditingkatkan
- Farmasi dan kosmetik halal merupakan produk yang terbuat dari bahan yang sesuai dengan syariat Islam. Kandungan itu bebas dari unsur binatang yang diharamkan dan yang disembelih tidak sesuai dengan tuntunan Islam. Komoditas itu harus diproduksi dan diproses menggunakan alat yang tidak tercampur oleh zat yang tidak sesuai dengan syariat
- Farmasi dan kosmetik halal merupakan harmonisasi dari syariat Islam, good manufacturing practice (GMP) serta bahan baku halal
- Produk perawatan kulit diprediksikan akan tumbuh sebesar 31 persen selama 2017-2022 dan akan dipimpin oleh daerah Asia Pasifik
***
Nah, diharapkan setelah mengetahui gaya hidup halal melalui event Indonesia Islamic Economy Festival (IIEFest), masyarakat terutama para generasi millenial dapat sadar untuk merubah gaya hidupnya menjadi halal. Terutama untuk 5 kategori diatas.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), bisa langsung mengakses melalui sosial media dan website di
Web : https://knks.go/id
a. Instagram: @KNKS.ID
b.
Twitter: @KNKS_ID
c.
Facebook: Komite Nasional Keuangan Syariah
d.
Youtube: Komite Nasional Keuangan Syariah