My Secret Story | Bertahan vs Mengikhlaskan
December 27, 2019
Hola Desember
Hampir sebulan loh aku hiatus nulis, padahal banyak banget konten yang pengen aku bagiin. Curcol dulu boleh ya.
My Secret Story
Berawal dari kedatangan Mama ke Bandung di bulan Juli 2019, tepatnya di akhir bulan Juli. Kedatangan mama pada waktu itu untuk melakukan rawat jalan di Bandung karena penyakit yang di deritanya. Ya, sudah hampir dua tahun, mama terdiagnosa gagal ginjal.
Awal mula penyakit ini pun seakan tiba-tiba. Saat memutuskan untuk pensiun dini dua tahun lalu dan hijrah ke kota Surabaya. Mama yang awalnya sehat wal afiat, perlahan langsung drop seketika. Bahkan di awal terdiagnosa, mama sempat lumpuh dan ada gejala struk ringan.
Qadarallah, semua terjadi atas ijin Allah.
Pemeriksaan pun dimulai, dan ternyata mama di vonis gagal ginjal dikarenakan penyakit darah tinggi yang di deritanya selama ini. Miris memang, masa pensiun yang seharusnya jadi masa istirahat, malah harus berjuang dengan penyakit yang di derita.
Back to bulan Juli 2019
Aku memutuskan untuk mengurus semua dokumen pengobatan mama melalui BPJS di kota Bandung. Mama aku bawa ke rumah sakit Muhammadiyah yang di dalamnya terdapat dokter spesialis ginjal dan hipertensi yaitu dr Rachmat Soelaeman. Ya, memang ini salah satu permintaan mama untuk dirawat oleh beliau.
Akhirnya pengobatan pun dimulai, dan dokter sudah memvonis bahwa mama sudah tidak bisa diobati menggunakan obat, tapi harus hemodialisa atau dengan kata lain harus cuci darah rutin.
Selama di Bandung mama tinggal denganku dan suami. Karena memang rumahku yang memungkinkan untuk ditinggali mama
Sekilas cerita tentang mama.
Bulan Agustus 2019
Permulaaan episode sabar
Aku tulis permulaan episode sabar, karena di bulan ini adalah bulan yang penuh rasa sayang Allah padaku, Allah mulai mengambil satu per satu yang aku genggam. Tanpa tahu waktu dan kondisi aku sekarang.
Ya, begitulah yang terjadi.
Episode sabar ini, terus berlanjut hingga saat ini. Dimana satu per satu orang yang kusayangi meninggalkan aku tanpa sebab dan alasan yang jelas.
Pertarungan antara bertahan dan mengikhlaskan terus berkecamuk di dadaku. Kedua pilihan ini merupakan pilihan yang sulit, berat dan pastinya keduanya sama-sama menyakitkan. Tak pernah terbayangkan sedikit pun bahwa aku akan melewati fase episode sabar yang panjang dan melelahkan.
Buatku bertahan dan mengikhlaskan adalah dua pilihan yang sama-sama meninggalkan luka. Namun ternyata, Allah punya cara terbaik untuk membuat aku kembali jatuh cinta padaNya.
Buatku bertahan dan mengikhlaskan adalah dua pilihan yang sama-sama meninggalkan luka. Namun ternyata, Allah punya cara terbaik untuk membuat aku kembali jatuh cinta padaNya.
Betul sekali seperti kata Ali bin Abi Thalib, salah satu nikmat Allah yang semakin lama semakin ringan adalah ujian. Sedangkan nikmat yang lain, Allah berikan pasti semakin lama semakin banyak.
Aku sebut ujian ini adalah fase titik baliknya aku.
Ingatkah ayat ini
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya. Dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.(Qs Al-Anbiya ayat 35)
Perasaan yang terasa berat dalam menghadapi ujian itu adalah ketika aku masih belum bisa menerima ujian yang datang. Tapi pada saat aku sadar akan hakikat ujian dan mulai sedikit demi sedikit menerima, ternyata melewatinya sungguh mudah.
Allah gak pernah mendzalimi hambaNya
Allah gak pernah salah perhitungan, semua hal yang menimpa kita pasti sudah Allah takar seindah rencanaNya
Bulan Agustus berlalu, September datang, Oktober menghampiri, November berlalu begitu cepat, hingga akhirnya aku ada di penghujung tahun, yaitu Desember 2019.
Kini aku bisa menengadahkan kembali wajahku pada dunia, dan berkata aku kuat karena Allah, aku bisa melewati fase sabar sampai hari ini karena berkat kekuatan dan ridho yang Allah beri.
Klise?
No
Aku tersadar ternyata, Allah hanya mengambil sedikit saja dari yang aku genggam, tapi Allah memberi ganti jauh lebih banyak dari sekedar genggaman. Allahu Akbar
Mati satu tumbu seribu, itulah yang sekarang aku alami. Allah Maha Baik.
Mati satu tumbu seribu, itulah yang sekarang aku alami. Allah Maha Baik.
Ini cerita rahasia aku yang ingin aku bagikan sama kamu, mudah-mudahan ada sedikit pelajaran yang bisa diambil dari my secret story ini.
Oiya lupa, saat kamu ngerasa ujian ini berat. Inget gak perlu marah sama Allah, tipsnya adalah hilangkan kata ‘kenapa’ ganti dengan kata ‘ridho’. Aku ridho atas apapun yang menimpaku asal semua atas ijin dariMu.
Alhamdulillah ala kulli hal.
0 Comments