August In Bali - Final Episode
January 17, 2019Hari Ketiga di Bali
Mulai bosen nggak sih sama cerita liburan aku? tenang.. ini final episode kok, hehehe. Kalau kemarin malam sudah dikejutkan dengan adanya gempa lombok, dan nyasar akibat maps. Tepat pukul 07.00 WITA kami mulai berbenah, dimulai dengan sarapan pagi dong tentunya.
**) sayang banget menu sarapan sangat sedikit, dan ternyata sistemnya seperti memesan menu di cafe, pilih satu main course, satu appetizer dan satu dessert untuk satu orang tamu.
Karena buat kami nggak nemu nasi itu berarti nggak makan, so, kami pilih menu nasi goreng lengkap dengan buah dan jus semangka. Kalau kalian gitu juga nggak sih harus nemu nasi? hehe.
Well, nggak masalah buat kami meskipun menu sarapannya nggak banyak, karena kami bisa jajan diluar. Beres sarapan, kami langsung melaju ke mobil untuk jalan-jalan ke destinasi pertama di Ubud yang dekat dengan villa. Bisa nebak kami kemana? yap, bener banget berhubung masih pagi dan udara masih segar kami memutuskan untuk bermain di sawah. Itu loh foto sawah yang terkenal itu. Namanya Tegalalang Rice Terrace, tepat di jalan Tegalalang Ubud.
Ternyata meskipun masih pagi, sawah tegalalang ini sudah lumayan penuh dikunjungi turis asing. Banyak yang bersua foto, termasuk aku dong, hehe. Untuk masuk ke kawasan sawah Tegalalang ini, sebenernya tidak dipungut biaya, namun ada pos sumbangan (sumbangan tapi maksa alias pungli) **kalau boleh saran, jikalau memang harus berbayar, padahal dibuat saja tiket khusus masuk ke kawasan sawah ini. Betul nggak?
Puas menikmati suasana sawah, akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke pasar ubud. Kami memarkir kendaraan, kami menikmati pasar ubud dengan cara berjalan kaki, karena kawasannya hampir sama dengan jalan kuta. Sisi kiri dan kanan dipenuhi dengan toko-toko yang menjual berbagai macam produk mulai dari baju, kerajinan tangan khas Bali, makanan dan masih banyak lagi.
Waktu pun tak terasa sudah siang, perut kami meronta-ronta meminta diisi. Akhirnya, kami memilih untuk ke restoran Bebek Tepi Sawah Ubud Bali. Selain yang pasti halal, di resto ini pun menyediakan mushola untuk kami sholat. Tapi sayang, sawahnya baru ditanam jadi kurang bagus untuk difoto. Sekedar info, siapkan kocek yang agak dalam yah karena harganya lumayan ternyata, hehehe. Kami memesan Signature Bebek Goreng Tepi Sawah dan Gurame Bakar khas Bali. Enak banget loh.. memang harga tidak menipu. (mohon maaf saya lupa berapa persisnya harga makanan saya ini)
Setelah perut kenyang, rasanya masih ada yang kurang hari ini, ternyata kami belum ngopi cantik. Akhirnya bermodal internet, kami menemukan sebuah tempat ngopi yang berada di tengah sawah. Kami pun melaju ke tempat ngopi mengikuti waze kali ini, hehe. Ternyata tempatnya masuk ke jalan kecil yang tidak bisa dilalui mobil. Akhirnya kami memilih mencari parkiran, dan melanjutkan dengan berjalan kaki. Setelah berjalan kurang lebih setengah jam, kami berhasil menemukan kedai kopi yang bernama Cafe Pomegranate. Cafe Pomegranate ini terletak di Jalan Subah Sok Wayah, Ubud. Namun, lagi-lagi sawahnya masih belum panen. Disini kami hanya memesan balinese coffee saja.
Puas menikmati sore dengan kopi, kami memutuskan untuk bergegas menuju villa kembali karena takut keburu gelap. Oiya, Alhamdulillah seharian ini gempa tidak terasa. Sesampainya di villa, kami bersiap untuk mandi, sekitar pukul 20.00 WITA selepas mandi, gempa pun kembali terasa, terus-menerus hingga pagi hari keesokan harinya. Sama seperti malam sebelumnya, kami tidur namun tetap terjaga, bisa dibayangkan?
Baca juga :
Hari Keempat di Bali
Dua hari di Ubud untuk kami rasanya belum cukup, terlepas dari kejadian gempa, Qadarallah kami masih diselamatkan dan mungkin agak sedikit trauma. Di hari terakhir kami menginap di Ubud, kami memutuskan segera check out selepas sarapan dan berenang. Karena kami akan memulai perjalanan kami ke Jimbaran. Capek? nggak, seru loh ini liburan ala kami. hehe.
Jarak dari villa kami di Ubud ke villa kami di Jimbaran lumayan jauh sekitar 2jam perjalanan. Kami start sekitar pukul 10.00 dari Ubud menuju Jimbaran. Seperti biasa, untuk makan siang kami mampir di restoran fastfood. Untuk memanfaatkan waktu, kami sengaja melewati toko oleh-oleh Bali Krisna. Sejenak, kami melipir terlebih dahulu, mencari beberapa oleh-oleh makanan dan baju khas Bali untuk keluarga dan teman di Bandung. Puas memilih dan membeli oleh-oleh kami juga sengaja mencari kesegaran dengan mampir makan gelato di Gusto Gelato (kata teman-teman disini recommended).
Finally, kira-kira pukul 15.00 WITA, kami tiba di Muaya Villa. Ternyata villanya hanya terdiri dari 3 buah cottage yang masing-masing lengkap diisi oleh private pool, kitchen room, living room, bathroom dan bedroom yang bener-bener bikin betah. Pantes aja nilainya 8.9 via Traveloka. So, yang mau nginep disini harus buru-buru book biar kebagian, soalnya harga per malamnya sangat murah dengan fasilitas yang lengkap dan mewah cocok untuk ajak satu keluarga. Very Recommended!
Muaya Villas
Jalan Jepun Jempiring, Jimbaran Bali
Telp (0361) 4468881
Rating 8.9 (Via traveloka)
Rate Rp 765.000/ night
![]() |
Tampak Depan Muaya Villa Private Pool |
![]() |
Recommended Villa |
Setelah berbenah dan beristirahat sebentar, sambil berenang di private pool, kami terpikir pergi ke Garuda Wisnu Kencana (GWK). Jarak dari Muaya Villa ke GWK hanya 10 menit saja. Langsung deh kami menuju GWK, penasaran dengan patung garuda buatan seniman Bali yang tinggal di Bandung. Alhamdulillah pas kami kesana pas hampir sunset, tiket yang harus dibayar per orang sebesar Rp 80.000,- untuk wisatawan lokal.
Kebetulan juga ada jadwal pementasan tari kecak pukul 18.30 WITA. Betul-betul sangat besar dan megah sekali kawasan GWK ini. Bersih dan tidak ada sampah sama sekali, semuanya tertata rapi. Keren.
Selepas selesai pementasan tari kecak yang berdurasi kurang lebih satu jam. Akhirnya kami memutuskan untuk keluar GWK dan mencari makan malam. Jimbaran terkenal dengan seafood tepi pantai bukan, akhirnya dengan bantuan waze kami pergi ke sebuah resto. Namun, sesampainya disana ternyata kawasannya sangat sepi, kami buru-buru melajukan kendaraan kami kembali, karena khawatir ada gempa susulan lagi. gak sedikit kecewa tapi kan daripada ada sesuatu yang tidak diinginkan.
Akhirnya karena sudah muter-muter dan terjebak macet pula, kami memutuskan ke mini market untuk membeli mie instan. Kenapa? karena kan villanya ada kitchen roomnya jadi kita bisa masak. So, let's try.
Baca juga : One Day in Garut
Last day in Bali - Pantai Pandawa dan Pantai Melasti Ungasan
Akhirnya semalam kami bisa tidur nyenyak karena Alhamdulillah tidak ada gempa, padahal di Jimbaran dekat sekali dengan pantai. Pagi pun menjelang, sarapan pun tiba. Sebenarnya mekanisme sarapannya sama dengan villa di Ubud, bedanya ini diantarkan ke taman depan cottage masing-masing. Kami memutuskan untuk tidak memesan nasi di sarapan kali ini, hehe.
Sedih rasanya harus beres liburan di Bali. Berhubung pesawat kami ke Bandung itu sekitar pukul 16.30. Sehabis sarapan, kami berbenah, mandi, packing, dan masih nyempetin nyebur dulu di pool. Kalau aku, ya jangan ditanya beresin baju ke koper. Kami pun memutuskan untuk check out sekitar pukul 11.00. Loh kok kenapa? kami masih mau ngebolang ke pantai dulu.
Di Jimbaran ini banyak sekali gugusan pantai yang terbentang, namun pilihan kami jatuh pada Pantai Pandawa. Kami pun akhirnya menuju Pantai Pandawa. Ternyata jaraknya tak begitu jauh. Kalau tidak salah masuk ke Pantai Pandawa ini dikenakan biaya Rp 5.000,- per orang (coba dicek lagi). Lagi-lagi kami takjub dengan pemandangan Pantai Pandawa. Kami disuguhi dengan tebing-tebing tinggi seperti menghalangi pantai dengan daratan yang begitu indah. Jalan pun bagus, sepi pula (mungkin karena siang bolong siapa sih yang mau ke pantai) hehe
Puas menikmati Pantai Pandawa, kami menuju Pantai Melasti Ungasan. Masih gugusan pantai yang sama, jaraknya kurang lebih 10 menit dari Pantai Pandawa. Suasananya hampir sama, hanya saja di Pantai Melasti Ungasan belum banyak orang-orang berjualan. Ada beberapa pembangunan. Fasilitas toilet pun masih di bangun. Terlepas dari itu semua, relax sekali rasanya melihat begitu birunya langit dan laut yang saling bertatapan. Dibarengi dengan deburan suara ombak dan semilir angin yang membuat hijabku terbang-terbang.
Next, kalau kami memang ke Bali lagi, kami wajib list ke Bedugul, Pura Luhur Lempuyangan, Nusa Lembongan, Nusa Penida, dan masih banyak lagi tempat yang belum sempat kami kunjungi. Waktu menunjukkan pukul 14.00, kami pun bersiap menuju bandara untuk pulang ke Bandung. Seenak-enaknya liburan tetap kangen Bandung. Bandung tetap di hati meskipun tak ada Pantai. Sampai ketemu lagi di cerita travelling aku berikutnya. Semoga destinasi-destinasi yang aku kunjungi, bisa menjadi salah satu referensi untuk para pembaca jika ingin ke Bali.
**) semua perjalanan ini hanya mengandalkan internet dan Maps loh, plus selama di Bali kami banyaknya jalan kaki daripada berkendara. Untuk sewa kendaraan kami dapat mobil Xenia dengan harga Rp 200.000/hari. Murah bukan? Oke deh, selamat membolang. Dadah.
34 Comments
Eh seriusan nih BTS Ubud sudah halal dan ada musholla? Ya ampuun aku waktu itu ke sebelahnya di bebek Joni, tempat solatnya juga gitu di ruang seni.
ReplyDeleteInsyaAllah udah mbak.. musholanya juga gede terpisah antara perempuan dan laki-laki.. wah aku belum pernah tuh ke bebek Joni.. next yag kalo ke Bali lagi
DeleteLiburannya pasti seru banget ya, Teh Mega. Mesti bener-bener luangkan waktu yang banyak kalau mau keliling wisata di Bali mah, ya? Soalnya keren-keren gitu ya, pemandangannya. Bikin adem mata...
ReplyDeleteSeru banget Alhamdulillah mbak.. iya semua yang aku datangin bikin adem dan relax
DeleteCiyeee yang liburan! Uhuuuy... mantul teh ceritanya. Apalagi liburan bedua doang ama misua. Lha aku kalok liburan kayak rombongan sirkus wkwkwkwk.. next pengen ngajak anak2 ke Bali, semoga kesampaian yaa
ReplyDeleteSiapkan kocek yang dalam mbok kalo mau rombongan gitu..wehehe soalnya wisata kulinernya cucok nih
Deletewah final episode juga nih, waaaaw. makin mupeng, terakhir ke GWK pas kuliah, sekarang banyak perubahan keknya. duh aku lapar liat maemnya, heuuuu wkwk. nunggu suami pulang dulu bawain maem *gak masak soalnya, wkwk*
ReplyDeleteIya mbak stef takut keburu bosen. Soalnya aku juga udah mulai agak sedikit ngerasa gitu berasa sinetron per episode hehehe
DeleteItu nemu tempat makan yang ada musholanya rapi gitu saat diBali rasanya nyesss.. hehe.. menyenangkan sekali ya mbak liburannya. Paling suka oleh-oleh foto sawahnya. Cantik dan adeem
ReplyDeleteBagi muslim Wisata di bali, hrs hati2 dlm memilih makanan dan tempat sholat. Rumah makan yg ada musholanya akan dicari wisatawan muslim
DeleteEciyeee ... Masih melanjutkan cerita honeymoon. Dukung dong ya kalau buat pasangan halal. Oya, tempat-tempat yang Teh Mega kunjungi itu recommended buat anak-anak nggak, ya? Biar kalau diijinkan liburan ke Bali sama Allah, aku tinggal nyontek aja gitu.
ReplyDeleteInsyaAllah cocok bun untuk semua usia kecuali yang villa ubud itu mah kayaknya buat berduaan aja wehehe
DeleteSecond honeymoon nih ceritanya mbak. Mantul euy. Alhamdulillah udah semakin banyak tempat yang ramah utk kebutuhan muslim ya mbak. Jadi mo di mana aja sholat ga bingung lagi.
ReplyDeleteBetul mbak kalo ga di resto halal yang pasti kita sengajain nyari masjid sih mbak
DeleteSeru banget mbak liburannya, sampe empat hari apa lebih? Haha...
ReplyDeleteTapi serem serem ada ya mbak, liburan ke pantai pas ada gempa, alhamdulillah semua baik baik saja
Iya bun unforgetable vacation deh pokoknya kali ini heheh Qadarallah Allah masih selamatkan
DeleteBTS memang mehong mbak...heran aja knapa juga namanya tepi sawah, harusnya kan murah ya kwkwkwk
ReplyDeleteOh ya klo model penginapan bukan hotel besar, misal villa dan non bintang biasa sarapan memang berdasarkan pilihan. Biar enggak kebuang makanannya katanya. Dan penghematan karena disesuaikan jumlah tamu bikinnya. Udah lama kayak gini biar biaya operasional bisa ditekan.
Tapi asyik nginep di Ubud, kmren aku ga mampir, cuma lewat...
Terus info Muaya Villa nya boljug tuh...keren bangets. Keep noted sapa tau ke Bali lagi nanti.
Wah, dah selesai aja ceritanya, padahal masih nunggu sambungannya. Tengkyu dah dibagi di sini
Ohh gitu loh tante aku baru tau..bener juga untuk menghemat kali yah daripada parasmanan kaya dihotel2 toh kan tamunya juga dikit ga banyak.. iya wajib coba tuh muaya Villa yah
DeletePake internet dan maps saja? Wow Ipoh, benar-benar ngebolangnya terasa. Btw, cerita pengalaman liburan mbak komplok dan menarik.
ReplyDeleteBetul mbak modal kuota plus internet and mapslah kita jalan deh heheh
DeleteSeru bangeeet ngebolang di Bali nya mbak. Itu villa yg di Jimbaran udah langsung Dhika save lho. Rental mobilnya juga murah bangeeeets
ReplyDeleteWah Alhamdulillah Bunda.. book nya cepet yah bun soalnya cuma 3 cottage doang. Bawa anak-anak juga ga masalah gede soalnya cottagenya
DeleteKebayang beratnya liburan di hari terakhir. Pasti rasanya berat banget meninggalkan kota dengan segala keindahannya. Bali memang keren, sayang, sampai saat ini saya belum berkesempatan mengunjungi Pulau Dewata itu...
ReplyDeleteAahh tenang aja oneday pasti kesana.. masih banyak PR untuk menjelajah negeri ini. Semua kita dikasih rejeki dan kesempatannya aamiin
DeleteCerita liburannya seru teteh 😍😍. Bener-bener bikin mupeng. Udah lama banget gak ke Bali. Hehe..Tks ya tulisannya bisa buat referensi klo kami liburan ke Bali. Aamiin...
ReplyDeleteYeaay semoga bermanfaat dan bisa jadi referensi liburan di Bali nya mbak
DeleteWah,masih banyak yang belum dikunjungi ya mbak? Sukak deh kalau baca postingan travellinggini, sekalian buat referensi. Biar nggak kesasar ataupun salah pilih tempat dan makanan
ReplyDeleteSemoga bermanfaat yah mbak eni
Deletepemandangannya cantik dan indah. jadi mau main ke sana.
ReplyDeleteSaya engga bosen Mbak, ngikuti cerita liburannya. Duh, mupeng pingin circle bagnya, he.
ReplyDeleteIya mbak mupeng banget aku sampe pas ke Bali yang pertama kali kepikiran ya beli circle bag wkwk
DeleteBTS mah engga tahan antrinya. Rada gimana gitu kalo ke resto pakai antri. Cari resto lain deh...hehe.
ReplyDeleteReview villanya keren Teh...Bisa nih dicatat...
Alhamdulillah bun kemaren pas ke BTS ga antri.. iya villanya keren banget bisa buat sekeluarga bun
DeleteHihi ini ceritanya jadi mupeng ke Bali nih mb... Gak bosen kok mlh ikut menikmati Bali walau lewat artikel hihi... galau hbs baca... Wkkkwkkk
ReplyDelete